RI dan Tajikistan Bahas Hubungan Bilateral
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tajikistan, Aslov Sirodjidin Muhridinovich di sela-sela KTT Luar Biasa OKI. Selain membahas masalah MoU, dalam pertemuan tersebut keduanya juga membahas sejumlah kerjasama bilateral.
“Mou dan kerjasama yang tertunda saat ini adalah visa gratis, joint commission meeting di level senior. Kali ini Jakarta yang menjadi tuan rumah. Karena Ketika presiden Tajikistan tiba di Indonesia, maka kita akan mengadakan joint commission meeting tersebut,” terang Menlu Retno dalam jumpa pers seusai pertemuan, Jakarta, Minggu (6/3/2016).
Selain itu, kata Retno, keduanya juga akan membahas dua isu lain, yaitu perdagangan narkoba dan penanganan bencana. “Tentu saja kami akan terus saling mendukung satu sama lain sebagai kandidat yang menempati posisi tertentu dalam organisasi internasional,” tukas Retno.
Pernyataan Retno ini diamini oleh koleganya, Muhridinovich. ”Kami membicarakan berbagai aspek dalam kerjasama bilateral, khususnya yang dapat menguatkan hubungan kedua Negara,” kata Muhridinovich, yang mengaku senang dapat hadir dalam KTT OKI LB tentang Palestina ini.
Ia pun berharap, pertemuannya dengan Retno dapat menguatkan hubungan bilateral kedua negara. “Bahkan, kami membahas mengenai kerja sama dalam perang melawan terorisme internasional. Saya berharap agenda presiden negara serta duta besar saya dapat datang ke negara ini jadi,” tukasnya.
“Mou dan kerjasama yang tertunda saat ini adalah visa gratis, joint commission meeting di level senior. Kali ini Jakarta yang menjadi tuan rumah. Karena Ketika presiden Tajikistan tiba di Indonesia, maka kita akan mengadakan joint commission meeting tersebut,” terang Menlu Retno dalam jumpa pers seusai pertemuan, Jakarta, Minggu (6/3/2016).
Selain itu, kata Retno, keduanya juga akan membahas dua isu lain, yaitu perdagangan narkoba dan penanganan bencana. “Tentu saja kami akan terus saling mendukung satu sama lain sebagai kandidat yang menempati posisi tertentu dalam organisasi internasional,” tukas Retno.
Pernyataan Retno ini diamini oleh koleganya, Muhridinovich. ”Kami membicarakan berbagai aspek dalam kerjasama bilateral, khususnya yang dapat menguatkan hubungan kedua Negara,” kata Muhridinovich, yang mengaku senang dapat hadir dalam KTT OKI LB tentang Palestina ini.
Ia pun berharap, pertemuannya dengan Retno dapat menguatkan hubungan bilateral kedua negara. “Bahkan, kami membahas mengenai kerja sama dalam perang melawan terorisme internasional. Saya berharap agenda presiden negara serta duta besar saya dapat datang ke negara ini jadi,” tukasnya.
(esn)