Rusia: Terus Serang Kurdi, Turki Dukung Teroris di Suriah

Sabtu, 05 Maret 2016 - 14:39 WIB
Rusia: Terus Serang...
Rusia: Terus Serang Kurdi, Turki Dukung Teroris di Suriah
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, tindakan Turki yang terus menyerang pasukan Kurdi di Suriah telah menjadi dukungan bagi kelompok teroris Al-Nusra.

Alasannya, tindakan Turki telah menghambat pasukan Kurdi dalam melawan kelompok Al-Nusra yang oleh PBB telah ditetapkan sebagai organisasi teroris bersama kelompok ISIS.

Kementerian Pertahanan Rusia melalui Kepala Pusat Pemantau Gencatan Senjata, Letnan Jenderal Sergei Kurylenko, mengatakan, Ankara harus memikul tanggung jawab atas pelanggaran gencatan senjata yang sedang berlangsung di Provinsi Idlib dan Aleppo.

Pasukan Kurdi masuk dalam bagian yang ikut gencatan senjata di Suriah. Tapi, oleh Turki pasukan Kurdi dianggap sebagai musuh yang terus diperangi.

Kurylenko mencatat, kelompok militan secara bebas terus menyeberangi perbatasan Turki-Suriah. Pihaknya menyuguhkan video yang menampilkan unit teroris dalam jumlah besar berada di daerah perbatasan.

video lainnya menunjukkan artileri Turki di sebuah garnisun di perbatasan dekat pemukiman Yanankey telah menargetkan posisi pasukan Kurdi di Suriah.


”Penembakan artileri pada unit milisi Kurdi yang melawan Al-Nusra terus terjadi dari wilayah pos perbatasan Turki, di dekat Yanankey,” kata Kurylenko, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (5/3/2016).

Jenderal Rusia itu bahkan menunjukkan video rekaman di mana truk Turki menyeberangi perbatasan Turki-Suriah. Truk itu membawa perbekalan dan senjata eksklusif ke wilayah yang dikuasai oleh Al-Nusra dan kelompok Ahrar Ash-Sham di Suriah.


Pemerintah Turki belum menanggapi tuduhan dari Kementerian Pertahanan Rusia. Gencatan senjata yang difasilitasi Amerika Serikat dan Rusia telah didukung oleh Dewan Keamanan PBB. Gencatan senjata itu, berlaku untuk semua pihak yang bertikai di Suriah, kecuali kelompok teroris yang terdaftar di PBB seperti Al-Nusra, ISIS dan kelompok teror lain.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9300 seconds (0.1#10.140)