Ini Alasan Laut China Selatan Jadi Bahasan Utama
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menuturkan alasan mengapa Laut China Selatan terus menjadi pembahasan utama di ASEAN. Alasan utamanya adalah karena mayoritas negara di kawasan ASEAN berada di dalam atau dekat dengan dengan Laut China Selatan.
"Karena isu Laut China Selatan itu salah adalah satu bahasan dalam konteks Declaration od Conduct (DoC) dan Code of Conduct (CoC)-nya, sehingga yang sekarang pelu diperhatikan adalah implementasi secara penuh dan efekitf dari Doc, dan sekarang mempersiapkan CoC," ucap Retno pada Senin (29/2).
"Selain itu, karena kita hidup di lingkungan itu, kita ingin memastikan bahwa Laut China Selatan adalah kawasan damai yang stabil. Tidak ada negara manapun yg dapat menangung apabila ketidakstabilan itu terjadi di Laut China Selatan. Dalam konteks menyampaikan perdamaian, maka isu tersebut dibahas di ASEAN, kemudian ASEAN akan berkomunikasi dengan China," sambungnya.
Sementara itu ketika disinggun masih adanya beberapa negara di ASEAN, khususnya yang berkonflik langsung dengan China yangkerap melakukan provokasi di China, dan terlihat tidak sejalan dengan ASEAN. Retno hanya menyatakan bahwa ASEAN sudah satu suara bila menyangkut perdamaian, baik di dunia ataupun di kawasan.
"Saya kira pesan tentang stabilitas dan perdamaian itu kira-kira pesan yg sangat solid di ASEAN," pungkasnya.
"Karena isu Laut China Selatan itu salah adalah satu bahasan dalam konteks Declaration od Conduct (DoC) dan Code of Conduct (CoC)-nya, sehingga yang sekarang pelu diperhatikan adalah implementasi secara penuh dan efekitf dari Doc, dan sekarang mempersiapkan CoC," ucap Retno pada Senin (29/2).
"Selain itu, karena kita hidup di lingkungan itu, kita ingin memastikan bahwa Laut China Selatan adalah kawasan damai yang stabil. Tidak ada negara manapun yg dapat menangung apabila ketidakstabilan itu terjadi di Laut China Selatan. Dalam konteks menyampaikan perdamaian, maka isu tersebut dibahas di ASEAN, kemudian ASEAN akan berkomunikasi dengan China," sambungnya.
Sementara itu ketika disinggun masih adanya beberapa negara di ASEAN, khususnya yang berkonflik langsung dengan China yangkerap melakukan provokasi di China, dan terlihat tidak sejalan dengan ASEAN. Retno hanya menyatakan bahwa ASEAN sudah satu suara bila menyangkut perdamaian, baik di dunia ataupun di kawasan.
"Saya kira pesan tentang stabilitas dan perdamaian itu kira-kira pesan yg sangat solid di ASEAN," pungkasnya.
(esn)