AS Bantah Serangan Udaranya Tewaskan Warga Serbia
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) membantah jika serangan udaranya di Libya telah menewaskan dua staf kedubes Serbia yang diculik. AS menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan serangan yang ditujukan kepada ISIS tersebut menewaskan dua orang warga Serbia.
Juru bicara Pentagon, Jeff Davis mengatakan, analisis terhadap hasil pengawasan markas ISIS dan review dari foto tubuh dua warga Serbia yang diposting secara online, memperlihatkan tidak ada bukti yang menunjukkan jika keduanya tewas akibat serangan tersebut.
"Setelah kami melihat kembali foto-foto dari warga Serbia yang diduga tewas akibat serangan itu dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang serangan itu sendiri, dimana serangan kami telah benar dan mengakibatkan kerusakan yang sangat luas, dapat disimpulkan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam foto-foto tersebut," terang juru bicara Pentagon, Jeff Davis.
"Foto-foto ini tidak mempunyai kesamaan tempat dengan lokasi pengeboman. Tidak ada bukti yang menunjukkan jika mereka tewas akibat pengeboman," jelas Davis lagi seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (25/2/2016).
Davis bahkan menyatakan, jika benar ke dua warga Serbia tersebut tewas akibat serangan udara AS, maka bisa dipastikan kondisi tubuh keduanya akan lebih buruk lagi. "Jenazah korban kemungkinan tidak akan bisa dikenali lagi, melihat besarnya dampak serangan udara tersebut," kata Davis.
Sebelumnya, Serbia menyatakan dua staf kedubesnya yang diculik di Libya pada 8 November lalu telah menjadi korban serangan udara AS terhadap salah satu basis ISIS di Libya.
Juru bicara Pentagon, Jeff Davis mengatakan, analisis terhadap hasil pengawasan markas ISIS dan review dari foto tubuh dua warga Serbia yang diposting secara online, memperlihatkan tidak ada bukti yang menunjukkan jika keduanya tewas akibat serangan tersebut.
"Setelah kami melihat kembali foto-foto dari warga Serbia yang diduga tewas akibat serangan itu dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang serangan itu sendiri, dimana serangan kami telah benar dan mengakibatkan kerusakan yang sangat luas, dapat disimpulkan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam foto-foto tersebut," terang juru bicara Pentagon, Jeff Davis.
"Foto-foto ini tidak mempunyai kesamaan tempat dengan lokasi pengeboman. Tidak ada bukti yang menunjukkan jika mereka tewas akibat pengeboman," jelas Davis lagi seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (25/2/2016).
Davis bahkan menyatakan, jika benar ke dua warga Serbia tersebut tewas akibat serangan udara AS, maka bisa dipastikan kondisi tubuh keduanya akan lebih buruk lagi. "Jenazah korban kemungkinan tidak akan bisa dikenali lagi, melihat besarnya dampak serangan udara tersebut," kata Davis.
Sebelumnya, Serbia menyatakan dua staf kedubesnya yang diculik di Libya pada 8 November lalu telah menjadi korban serangan udara AS terhadap salah satu basis ISIS di Libya.
(ian)