Trump Sebut Obama Presiden AS Terburuk
A
A
A
WASHINGTON - Kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik, Donald Trump merespon pernyataan Presiden AS Barack Obama terkait dirinya. Sebagai respon, Trump menyebut Obama sebagai Presiden AS terburuk sepanjang sejarah.
Melalui akun Twitternya, pengusaha eksentrik itu mengaku sedikit geli ketika mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Preisden kulit hitam pertama di AS itu.
"Menarik, bagaimana Presiden Obama jadi terbata-bata mengatakan saya tidak akan pernah menjadi Presiden - ini (pernyataan) datang dari mungkin Presiden terburuk dalam sejarah AS," kicau Trump, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (17/2).
Seperti diketaui, Obama menyatakan secara terbuka jika dirinya bukan penggemar Trump, dan menyebut jika Trump tidak akan pernah menjadi Presiden AS. Obama mengatakan, dia dan warga AS masih percaya orang-orang yang layak masuk ke Gedung Putih. Dia berkelakar bahwa pemilihan presiden AS bukanlah ajang “reality show”.
”Dan, alasannya adalah karena saya memiliki banyak keyakinan bersama orang-orang Amerika. Dan saya pikir mereka mengakui bahwa menjadi presiden adalah pekerjaan yang serius,” kata Obama.
Obama mencontohkan, retorika Donald Trump tentang imigrasi dan rencananya untuk melarang semua warga Muslim memasuki AS. Masih menurut Obama, pos untuk presiden AS terlalu penting bagi calon yang tidak memiliki pengetahuan atau temperamen ketika berurusan dengan kekuatan asing.
Melalui akun Twitternya, pengusaha eksentrik itu mengaku sedikit geli ketika mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Preisden kulit hitam pertama di AS itu.
"Menarik, bagaimana Presiden Obama jadi terbata-bata mengatakan saya tidak akan pernah menjadi Presiden - ini (pernyataan) datang dari mungkin Presiden terburuk dalam sejarah AS," kicau Trump, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (17/2).
Seperti diketaui, Obama menyatakan secara terbuka jika dirinya bukan penggemar Trump, dan menyebut jika Trump tidak akan pernah menjadi Presiden AS. Obama mengatakan, dia dan warga AS masih percaya orang-orang yang layak masuk ke Gedung Putih. Dia berkelakar bahwa pemilihan presiden AS bukanlah ajang “reality show”.
”Dan, alasannya adalah karena saya memiliki banyak keyakinan bersama orang-orang Amerika. Dan saya pikir mereka mengakui bahwa menjadi presiden adalah pekerjaan yang serius,” kata Obama.
Obama mencontohkan, retorika Donald Trump tentang imigrasi dan rencananya untuk melarang semua warga Muslim memasuki AS. Masih menurut Obama, pos untuk presiden AS terlalu penting bagi calon yang tidak memiliki pengetahuan atau temperamen ketika berurusan dengan kekuatan asing.
(esn)