Iran: Melakukan Agresi Bukanlah Doktrin Pertahanan Kami
A
A
A
MOSKOW - Menteri Pertahanan Iran Hosein Dehqan menegaskan, melakukan agresi ke negara lain bukanlah doktrin pertahanan mereka. Menurut Dehqan, ini berarti Iran memang tidak pernah memiliki niat untuk melakukan operasi militer di negara lain, jika tidak diminta.
"Salah satu doktrin pertahanan Iran adalah mengesampingkan setiap agresi terhadap negara lain," kata Dehqan kala melakukan kunjungan ke Rusia, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (17/2).
Dirinya menuturkan, daripadamelakukan agresi ke negara lain, Iran lebih senang memperkuat pertahanan diri. Dalam pandangannya, jika pertahanan diri Iran kuat, maka hal itu juga akan berdampak pada stabilitas di kawasan.
"Paling penting adalah untuk meningkatkan tingkat keamanan kami, baik secara kualitatif dan kuantitatif, sehingga kita bisa menjamin perlindungan terhadap kemungkinan serangan dari musuh-musuh kita. Kami percaya bahwa meningkatkan pertahanan kami akan mengarah pada stabilitas di kawasan," sambungnya.
Dehqan sendiri datang ke Rusia untuk membahas pembelian sejumlah senjata dan alat-alat militer dari Negeri Beruang merah itu. Bukan hanya untuk membeli senjata, Dehqan mengaku dirinya juga akan melakukan konsultasi dengan sejumlah pejabat pertahanan Rusia soal menjaga keamanan di kawasan.
Belakangan ini, Iran memang santer diberitakan ingin memborong alat-alat militer Rusia. Teheran disebut-sebut ingin membeli Sukhoi Su-30SM, helikopter Mil Mi-8 dan Mil Mi-17, serta senjata lainnya dari Rusia dalam sebuah kesepakatan senilai lebih dari delapan miliar dolar.
"Salah satu doktrin pertahanan Iran adalah mengesampingkan setiap agresi terhadap negara lain," kata Dehqan kala melakukan kunjungan ke Rusia, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (17/2).
Dirinya menuturkan, daripadamelakukan agresi ke negara lain, Iran lebih senang memperkuat pertahanan diri. Dalam pandangannya, jika pertahanan diri Iran kuat, maka hal itu juga akan berdampak pada stabilitas di kawasan.
"Paling penting adalah untuk meningkatkan tingkat keamanan kami, baik secara kualitatif dan kuantitatif, sehingga kita bisa menjamin perlindungan terhadap kemungkinan serangan dari musuh-musuh kita. Kami percaya bahwa meningkatkan pertahanan kami akan mengarah pada stabilitas di kawasan," sambungnya.
Dehqan sendiri datang ke Rusia untuk membahas pembelian sejumlah senjata dan alat-alat militer dari Negeri Beruang merah itu. Bukan hanya untuk membeli senjata, Dehqan mengaku dirinya juga akan melakukan konsultasi dengan sejumlah pejabat pertahanan Rusia soal menjaga keamanan di kawasan.
Belakangan ini, Iran memang santer diberitakan ingin memborong alat-alat militer Rusia. Teheran disebut-sebut ingin membeli Sukhoi Su-30SM, helikopter Mil Mi-8 dan Mil Mi-17, serta senjata lainnya dari Rusia dalam sebuah kesepakatan senilai lebih dari delapan miliar dolar.
(esn)