Dunia Mulai Masuki Era Baru Perang Dingin
A
A
A
MOSKOW - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menuturkan, saat ini dunia sudah mulai memasuki era perang dingin baru. Hal ini, lanjut Medvedev, disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara Rusia dan Barat yang dibantu NATO.
Dirinya menuturkan, adanya perbedaan pandangan dan kebijakan yang terlalu besar antara kubu Rusia dengan Barat NATO, khususnya di Ukraina dan Suriah telah membuat Barat dan NATO meluncurkan kampanye anti-Rusia. Inilah yang menurut Medvedev yang menjadi cikal bakal perang dingin baru.
"Semua yang tersisa adalah kebijakan tidak ramah NATO melawan Rusia. Kami bisa mengatakan itu bahkan lebih jelas, yakni kita telah meluncur ke periode baru perang dingin," kata Medvedev dalam sebuah pernyataan.
"Hampir setiap hari kita dituduh membuat ancaman mengerikan baru, baik terhadap NATO secara keseluruhan, melawan Eropa atau melawan Amerika Serikat (AS) atau negara lain," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (14/2).
NATO dan Barat dalam beberapa pekan terakhir menurut pihak Rusia memang terus menggunakan dongeng mengenai senjata nuklir Rusia untuk menakuti Swedia dan sejumlah negara Baltik. Dongeng ini diceritakan untuk menarik negara-negara tersebut agar menjadi anggota NATO, atau setidaknya lebih berpihak kepada NATO.
Dirinya menuturkan, adanya perbedaan pandangan dan kebijakan yang terlalu besar antara kubu Rusia dengan Barat NATO, khususnya di Ukraina dan Suriah telah membuat Barat dan NATO meluncurkan kampanye anti-Rusia. Inilah yang menurut Medvedev yang menjadi cikal bakal perang dingin baru.
"Semua yang tersisa adalah kebijakan tidak ramah NATO melawan Rusia. Kami bisa mengatakan itu bahkan lebih jelas, yakni kita telah meluncur ke periode baru perang dingin," kata Medvedev dalam sebuah pernyataan.
"Hampir setiap hari kita dituduh membuat ancaman mengerikan baru, baik terhadap NATO secara keseluruhan, melawan Eropa atau melawan Amerika Serikat (AS) atau negara lain," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (14/2).
NATO dan Barat dalam beberapa pekan terakhir menurut pihak Rusia memang terus menggunakan dongeng mengenai senjata nuklir Rusia untuk menakuti Swedia dan sejumlah negara Baltik. Dongeng ini diceritakan untuk menarik negara-negara tersebut agar menjadi anggota NATO, atau setidaknya lebih berpihak kepada NATO.
(esn)