Rusia Bekuk Tujuh Simpatisan ISIS
A
A
A
MOSKOW - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dilaporkan telah menangkap tujuh orang simpatisan ISIS di wilayah Yekaterinburg. Mereka diduga kuat akan melakukan perjalanan ke Suriah, dan juga berencana untuk melakukan serangan teror di Moskow dan St Petersburg.
Dalam sebuah pernyataan, FSB mengatakan bahwa ketujuh orang tersebut dibekuk kemarin. Dari ketujuh orang tersebut, terdapat beberapa orang warga negara asing, yakni berasal dari negara di kawasan Asia Tengah.
"Pada tanggal 7 Februari, FSBl menahan tujuh anggota kelompok kriminal. Mereka bersal Rusia dan negara-negara dari negara-negara Asia Tengah, yang merupakan anggota kelompok teroris internasional Daesh (ISIS) yang dilarang di Rusia," bunyi pernyataan FSB.
"Mereka telah mempersiapkan sebuah rencana untuk melakukan aksi teroris besar dengan menggunakan alat peledak buatan sendiri di Moskow dan St Petersburg, dan di wilayah Sverdlovsk," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (8/2).
FSB menuturkan, ketua dari kelompok tersebut berasal dari kelompok teror yang saat ini beroperasi di Turki. Setelah melakukan aksi di Rusia, lanjut FSB, ketujuh orang ini rencananya akan bertolak ke Suriah, untuk berperang bersama ISIS.
"Kelompok itu dijalankan oleh seorang anggota dari kelompok teroris asal Turki. Dia telah menegaskan bahwa setelah melaksanakan serangan teroris (di Rusia), mereka yang ditahan direncanakan berangkat ke Suriah untuk berpartisipasi dalam aksi militer di jajaran Daesh," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, FSB menambahkan bahwa di dalam rumah ketujuh orang tersebut ditemukan laboratorium untuk membuat bom berserta bahan peledak, senjata api, granat, dan buku-buku tentang ekstrimisme.
Dalam sebuah pernyataan, FSB mengatakan bahwa ketujuh orang tersebut dibekuk kemarin. Dari ketujuh orang tersebut, terdapat beberapa orang warga negara asing, yakni berasal dari negara di kawasan Asia Tengah.
"Pada tanggal 7 Februari, FSBl menahan tujuh anggota kelompok kriminal. Mereka bersal Rusia dan negara-negara dari negara-negara Asia Tengah, yang merupakan anggota kelompok teroris internasional Daesh (ISIS) yang dilarang di Rusia," bunyi pernyataan FSB.
"Mereka telah mempersiapkan sebuah rencana untuk melakukan aksi teroris besar dengan menggunakan alat peledak buatan sendiri di Moskow dan St Petersburg, dan di wilayah Sverdlovsk," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (8/2).
FSB menuturkan, ketua dari kelompok tersebut berasal dari kelompok teror yang saat ini beroperasi di Turki. Setelah melakukan aksi di Rusia, lanjut FSB, ketujuh orang ini rencananya akan bertolak ke Suriah, untuk berperang bersama ISIS.
"Kelompok itu dijalankan oleh seorang anggota dari kelompok teroris asal Turki. Dia telah menegaskan bahwa setelah melaksanakan serangan teroris (di Rusia), mereka yang ditahan direncanakan berangkat ke Suriah untuk berpartisipasi dalam aksi militer di jajaran Daesh," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, FSB menambahkan bahwa di dalam rumah ketujuh orang tersebut ditemukan laboratorium untuk membuat bom berserta bahan peledak, senjata api, granat, dan buku-buku tentang ekstrimisme.
(esn)