Rudal Balistik Korut Bikin China Khawatir
A
A
A
BEIJING - Juru bicara Departemen Luar Negeri China mengatakan, Beijing sangat khawatir atas rencana Korea Utara (Korut) untuk meluncurkan satelit menggunakan rudal balistik.
"Kami telah mempelajari informasi yang beredar. Kami mengungkapkan keprihatinan kami yang serius atas rencana Korut tersebut," kata Lu Kang, seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (3/2/2016).
Menurut Lu Kang, Beijing berharap bahwa Pyongyang tidak akan mengambil langkah-langkah yang dapat menyebabkan situasi di Semenanjung Korea memburuk. Lu Kang mencatat, semua negara di kawasan itu memikul tanggung jawab bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Pada hari Selasa, Organisasi Maritim Internasional (IMO) menegaskan telah menerima pemberitahuan dari Korut tentang rencana negara itu untuk meluncurkan satelit antara 8 dan 25 Februari. Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Korut berencana untuk meluncurkan rudal jarak jauh.
Korea Utara sebelumnya dilaporkan pada sukses meluncurkan satelit pada tahun 2012, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu melarang Pyongyang dari peluncuran roket yang dapat digunakan sebagai rudal jarak jauh balistik dengan hulu ledak nuklir.
Situasi atas aktivitas nuklir Korut memburuk menyusul uji coba bom hidrogen yang diklaim oleh Pyongyang pada tanggal 6 Januari.
"Kami telah mempelajari informasi yang beredar. Kami mengungkapkan keprihatinan kami yang serius atas rencana Korut tersebut," kata Lu Kang, seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (3/2/2016).
Menurut Lu Kang, Beijing berharap bahwa Pyongyang tidak akan mengambil langkah-langkah yang dapat menyebabkan situasi di Semenanjung Korea memburuk. Lu Kang mencatat, semua negara di kawasan itu memikul tanggung jawab bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Pada hari Selasa, Organisasi Maritim Internasional (IMO) menegaskan telah menerima pemberitahuan dari Korut tentang rencana negara itu untuk meluncurkan satelit antara 8 dan 25 Februari. Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Korut berencana untuk meluncurkan rudal jarak jauh.
Korea Utara sebelumnya dilaporkan pada sukses meluncurkan satelit pada tahun 2012, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu melarang Pyongyang dari peluncuran roket yang dapat digunakan sebagai rudal jarak jauh balistik dengan hulu ledak nuklir.
Situasi atas aktivitas nuklir Korut memburuk menyusul uji coba bom hidrogen yang diklaim oleh Pyongyang pada tanggal 6 Januari.
(ian)