Diplomat Rusia dan AS Twitwar soal Perang Dunia III
A
A
A
MOSKOW - Diplomat Rusia dan diplomat AS terlibat pertengkaran di Twitter atau Twitwar. Mereka berdebat soal spekulasi Perang Dunia III.
Perdebatan dua diplomat dari dua negara yang terlibat Perang Dingin di masa lalu itu, membahas cover majalah Collier 1951. Dalam salah satu edisinya, penulis majalah itu berspekulasi tentang bagaimana Perang Dunia III akan terjadi di Eropa, dengan mencantumkan petanya.
Twitwar dimulai ketika juru bicara Departemen Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengomentari cover majalah Collier melalui akun Twitter-nya, @MID_RF.
Peta spekulasi Perang Dunia III di majalah itu menunjukkan peran AS dan NATO di Eropa yang bersinggungan dengan Rusia. "Sayangnya, Washington terus tanpa malu-malu mempromosikan konsep ’ancaman Rusia’,” tulis Zakharova dalam bahasa Rusia, seperti dikutip Russia Today, Rabu (3/2/2016).
”AS menggunakan tuduhan tak berdasar tentang Rusia untuk membenarkan pergerakan infrastruktur militer yang lebih dekat dengan perbatasan kita,” lanjut tweet Zakharova.
Namun, tweet diplomat perempuan Kremlin itu dipantau pihak Kedutaan Besar AS di Moskow. Juru bicara Kedutaan Besar AS, Will Stevens, dengan nama akun @WBStevens, menyaut tweet Zakharova dengan menyindir sinis soal aneksasi Crimea dari Ukraina yang dilakukan Rusia pada 2014. "Rekan-rekan kami @MID_RF telah mengakui ilegalitas aneksasi Crimeadan kembalikan ke Ukraina," tulis Stevens.
Twitwar menjadi ramai ketika juru bicara Kedutaan Besar Rusia di AS, Yury Melnik, dengan nama akun @yury_melnik, ikut dalam perdebatan. ”Serius ?! Ini sampul Collier pada 27 Oktober 1951. Peta masih akurat, tetapi menunjukkan sikap,” tulis Melnik menanggapi tweet Stevens.
Para diplomat itu lantas berdebat soal sejarah status Crimea. Kliping koran tahun 1954 tentang sejarah Crimea ketika Ukraina menjadi bagian dari Soviet turut diperdebatkan diplomat AS dan Rusia.
Perdebatan dua diplomat dari dua negara yang terlibat Perang Dingin di masa lalu itu, membahas cover majalah Collier 1951. Dalam salah satu edisinya, penulis majalah itu berspekulasi tentang bagaimana Perang Dunia III akan terjadi di Eropa, dengan mencantumkan petanya.
Twitwar dimulai ketika juru bicara Departemen Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengomentari cover majalah Collier melalui akun Twitter-nya, @MID_RF.
Peta spekulasi Perang Dunia III di majalah itu menunjukkan peran AS dan NATO di Eropa yang bersinggungan dengan Rusia. "Sayangnya, Washington terus tanpa malu-malu mempromosikan konsep ’ancaman Rusia’,” tulis Zakharova dalam bahasa Rusia, seperti dikutip Russia Today, Rabu (3/2/2016).
”AS menggunakan tuduhan tak berdasar tentang Rusia untuk membenarkan pergerakan infrastruktur militer yang lebih dekat dengan perbatasan kita,” lanjut tweet Zakharova.
Namun, tweet diplomat perempuan Kremlin itu dipantau pihak Kedutaan Besar AS di Moskow. Juru bicara Kedutaan Besar AS, Will Stevens, dengan nama akun @WBStevens, menyaut tweet Zakharova dengan menyindir sinis soal aneksasi Crimea dari Ukraina yang dilakukan Rusia pada 2014. "Rekan-rekan kami @MID_RF telah mengakui ilegalitas aneksasi Crimeadan kembalikan ke Ukraina," tulis Stevens.
Twitwar menjadi ramai ketika juru bicara Kedutaan Besar Rusia di AS, Yury Melnik, dengan nama akun @yury_melnik, ikut dalam perdebatan. ”Serius ?! Ini sampul Collier pada 27 Oktober 1951. Peta masih akurat, tetapi menunjukkan sikap,” tulis Melnik menanggapi tweet Stevens.
Para diplomat itu lantas berdebat soal sejarah status Crimea. Kliping koran tahun 1954 tentang sejarah Crimea ketika Ukraina menjadi bagian dari Soviet turut diperdebatkan diplomat AS dan Rusia.
(mas)