Penyidik Kantongi Identitas Pelaku Pemboman Pesawat Rusia di Sinai
A
A
A
LONDON - Sebuah media Rusia melaporkan, pihak penyidik berhasil mengidentifikasi pekerja bandara yang menaruh bom pada pesawat jet penumpang Rusia yang meledak di Sinai. Media tersebut melaporkan, pekerja tersebut terakhir terlihat di Turki.
Media Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Dinas Keamanan Rusia, Life News melaporkan, petugas bagasi di bandara Sharm el-Sheikh menyelundupkan bahan peledak ke pesawat Metrojet pada bulan Oktober lalu. Pesawat dengan nomor penerbangan 9268 itu terbang menuju St Petersburg, Rusia, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (28/1/2016).
Pekerja bandara, yang namanya belum dipublikasikan itu, dilaporkan adalah salah satu dari enam orang jasa keamanan yang sedang diburu oleh aparat Mesir dan Rusia sehubungan dengan serangan bom tersebut.
Menurut Life News, tersangka mulai bekerja di bandara sesaat sebelum serangan bom dan meminta untuk menjadi pengurus bagasi. Ia dilaporkan telah melarikan diri dari bandara setelah menaruh bom di pesawat Metrojet. Tak lama setelah itu, ia meninggalkan Mesir dan diyakini terakhir kali terlihat di Turki
Pesawat Metrojet jenis Airbus 231 meledak di atas gurun Sinai, 23 menit setelah lepas landas dari bandara Sharm el-Sheikh pada 31 Oktober 2015. Peristiwa ini menewaskan 224 orang, dimana mayoritas korban adalah wisatawan asal Rusia.
Media Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Dinas Keamanan Rusia, Life News melaporkan, petugas bagasi di bandara Sharm el-Sheikh menyelundupkan bahan peledak ke pesawat Metrojet pada bulan Oktober lalu. Pesawat dengan nomor penerbangan 9268 itu terbang menuju St Petersburg, Rusia, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (28/1/2016).
Pekerja bandara, yang namanya belum dipublikasikan itu, dilaporkan adalah salah satu dari enam orang jasa keamanan yang sedang diburu oleh aparat Mesir dan Rusia sehubungan dengan serangan bom tersebut.
Menurut Life News, tersangka mulai bekerja di bandara sesaat sebelum serangan bom dan meminta untuk menjadi pengurus bagasi. Ia dilaporkan telah melarikan diri dari bandara setelah menaruh bom di pesawat Metrojet. Tak lama setelah itu, ia meninggalkan Mesir dan diyakini terakhir kali terlihat di Turki
Pesawat Metrojet jenis Airbus 231 meledak di atas gurun Sinai, 23 menit setelah lepas landas dari bandara Sharm el-Sheikh pada 31 Oktober 2015. Peristiwa ini menewaskan 224 orang, dimana mayoritas korban adalah wisatawan asal Rusia.
(ian)