Kendaraan Sonar Pencari MH370 Tabrak Gunung Berapi Bawah Laut
A
A
A
SYDNEY - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 telah mengalami kendala baru setelah kendaraan sonar pencari pesawat hilang itu telah tenggelam setelah menabrak gunung berapi bawah laut di Samudera Hindia.
Badan Pusat Koordinasi Bersama di Canberra mengeluarkan pernyataan pada tanggal 25 Januari 2016 terkait insiden kendaraan sonar itu.”Kemarin (24 Januari 2016), ketika melakukan kegiatan pencarian di Samudera Hindia selatan, Fugro Discovery kehilangan kendaraan sonar towfish yang digunakan untuk mencari di dasar laut,” bunyi pernyataan itu.
"Towfish bertabrakan dengan gunung berapi lumpur setinggi 2.200 meter dari dasar laut yang mengakibatkan kabel derek bermasalah. Towfish dan 4.500 meter kabel menjadi terpisah dari kapal dan sekarang beristirahat di dasar laut,” lanjut pernyataan badan itu.
Fugro Discovery sekarang akan kembali ke Fremantle, Australia, untuk memasang kabel baru. ”Tidak ada korban luka terhadap kru dan diyakini akan mungkin untuk memulihkan towfish di kemudian hari,” imbuh pernyataan tersebut, seperti dikutip news.com.au.
Awal bulan ini, kendaraan lain Havila Harmony menemukan sebuah kapal karam berusia 200 tahun selama pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. Pesawat menghilang selama penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat itu hilang misterius bersama 239 orang di dalamnya.
Hilangnya pesawat tersebut telah diwarnai beragam teori konspirasi, termasuk dugaan pembajakan oleh teroris. Pada tanggal 23 Januari 2016 lalu, sepotong puing yang diduga milik MH370 ditemukan di sepanjang pantai selatan Thailand. Namun, dugaan itu belum terbukti.
Badan Pusat Koordinasi Bersama di Canberra mengeluarkan pernyataan pada tanggal 25 Januari 2016 terkait insiden kendaraan sonar itu.”Kemarin (24 Januari 2016), ketika melakukan kegiatan pencarian di Samudera Hindia selatan, Fugro Discovery kehilangan kendaraan sonar towfish yang digunakan untuk mencari di dasar laut,” bunyi pernyataan itu.
"Towfish bertabrakan dengan gunung berapi lumpur setinggi 2.200 meter dari dasar laut yang mengakibatkan kabel derek bermasalah. Towfish dan 4.500 meter kabel menjadi terpisah dari kapal dan sekarang beristirahat di dasar laut,” lanjut pernyataan badan itu.
Fugro Discovery sekarang akan kembali ke Fremantle, Australia, untuk memasang kabel baru. ”Tidak ada korban luka terhadap kru dan diyakini akan mungkin untuk memulihkan towfish di kemudian hari,” imbuh pernyataan tersebut, seperti dikutip news.com.au.
Awal bulan ini, kendaraan lain Havila Harmony menemukan sebuah kapal karam berusia 200 tahun selama pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. Pesawat menghilang selama penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat itu hilang misterius bersama 239 orang di dalamnya.
Hilangnya pesawat tersebut telah diwarnai beragam teori konspirasi, termasuk dugaan pembajakan oleh teroris. Pada tanggal 23 Januari 2016 lalu, sepotong puing yang diduga milik MH370 ditemukan di sepanjang pantai selatan Thailand. Namun, dugaan itu belum terbukti.
(mas)