Maret, OKI Gelar Pertemuan Khusus Soal Palestina di Jakarta
A
A
A
RIYADH - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan menggelar pertemuan khusus mengenai Palestina pada awal Maret mendatang. Negara yang akan yang menjadi tuan rumah tersebut adalah Indonesia.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Sindonews pada Senin (25/1), OKI menyampaikan apresiasainya kepada Indonesia, karena telah bersedia menjadi tuan rumah dalam pertemuan tersebut.
"OKI menyambut keputusan Republik Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa negara-negara OKI di Jakarta pada tanggal 6 dan 7 Maret 2016 soal masalah Al-Quds dan Palestina," bunyi pernyataan OKI.
"Selama beberapa hari terakhir, Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani, telah melakukan pembicaraan intensif dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki, soal pengaturan dan persiapan KTT tersebut, dan membentuk komite tingkat tinggi untuk terus bekerja untuk tujuan itu," sambungnya.
KTT ini sendiri digelar setelah adanya permintaan dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Abbas meminta OKI untuk mengkonsolidasikan dan meningkatakan upaya dalam mendukung rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka, termasuk hak dalam kebebasan beribadah.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Sindonews pada Senin (25/1), OKI menyampaikan apresiasainya kepada Indonesia, karena telah bersedia menjadi tuan rumah dalam pertemuan tersebut.
"OKI menyambut keputusan Republik Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa negara-negara OKI di Jakarta pada tanggal 6 dan 7 Maret 2016 soal masalah Al-Quds dan Palestina," bunyi pernyataan OKI.
"Selama beberapa hari terakhir, Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani, telah melakukan pembicaraan intensif dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki, soal pengaturan dan persiapan KTT tersebut, dan membentuk komite tingkat tinggi untuk terus bekerja untuk tujuan itu," sambungnya.
KTT ini sendiri digelar setelah adanya permintaan dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Abbas meminta OKI untuk mengkonsolidasikan dan meningkatakan upaya dalam mendukung rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka, termasuk hak dalam kebebasan beribadah.
(esn)