Iran Bikin 10 Pelaut AS Bertekuk Lutut, Rezim Obama Dicap Lemah
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengungkap bahwa 10 pelaut AS yang sempat ditahan Iran berlutut di bawah todongan senjata dan terlibat pembicaraan dengan personel militer Iran. Pemandangan itu membuat rezim Pemerintah Barack Obama dianggap lemah.
Kritikan tajam untuk rezim Obama itu disampaikan kandidat calon presiden AS dari Partai Republik; Ted Cruz.”Satu-satunya alasan para pelaut ditahan adalah karena kelemahan Barack Obama,” katanya, dalam pidato di Liberty University, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/1/2016).
Kandidat calon presiden AS dari Partai Republik lainnya, Donald Trump, juga mengecam pemerintah Obama atas insiden yang dialami 10 pelaut AS. ”Orang-orang muda dengan tangan dan lutut mereka dalam posisi memohon dan preman di belakang mereka dengan senjata, dan kemudian kita berbicara seperti itu oke. Ini tidak oke. Ini kurang menghormati,” katanya.
Militer AS tidak mengungkap isi percakapan para pelaut AS yang dalam kondisi bertekuk lutut dengan personel militer Iran yang memegang senjata.
Mereka ditahan beberapa saat pada 12 Januari 2016 oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) karena memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal. Mereka dibebaskan pada hari berikutnya setelah ditahan selama sekitar 15 jam.
Pemerintahan Obama mengklaim cepatnya pembebasan 10 pelaut AS oleh Iran menunjukkan bahwa ada kekuatan dalam diplomasi baru antara AS dan Iran.
Namun, Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan kepada CNN bahwa, dia sempat frustasi dan marah ketika pertama kali mendengar para pelaut AS ditahan militer Iran.”Saya mengangkat (mengadakan pembicaraan) segera dengan Iran,” katanya. Tapi, John Kerry menolak mengungkap isi pembicaraan itu.
“Cukuplah untuk mengatakan bahwa saya membuat jelas bagaimana masalah ini serius. Itu penting untuk bisa diselesaikan,” ujarnya.
Kritikan tajam untuk rezim Obama itu disampaikan kandidat calon presiden AS dari Partai Republik; Ted Cruz.”Satu-satunya alasan para pelaut ditahan adalah karena kelemahan Barack Obama,” katanya, dalam pidato di Liberty University, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/1/2016).
Kandidat calon presiden AS dari Partai Republik lainnya, Donald Trump, juga mengecam pemerintah Obama atas insiden yang dialami 10 pelaut AS. ”Orang-orang muda dengan tangan dan lutut mereka dalam posisi memohon dan preman di belakang mereka dengan senjata, dan kemudian kita berbicara seperti itu oke. Ini tidak oke. Ini kurang menghormati,” katanya.
Militer AS tidak mengungkap isi percakapan para pelaut AS yang dalam kondisi bertekuk lutut dengan personel militer Iran yang memegang senjata.
Mereka ditahan beberapa saat pada 12 Januari 2016 oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) karena memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal. Mereka dibebaskan pada hari berikutnya setelah ditahan selama sekitar 15 jam.
Pemerintahan Obama mengklaim cepatnya pembebasan 10 pelaut AS oleh Iran menunjukkan bahwa ada kekuatan dalam diplomasi baru antara AS dan Iran.
Namun, Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan kepada CNN bahwa, dia sempat frustasi dan marah ketika pertama kali mendengar para pelaut AS ditahan militer Iran.”Saya mengangkat (mengadakan pembicaraan) segera dengan Iran,” katanya. Tapi, John Kerry menolak mengungkap isi pembicaraan itu.
“Cukuplah untuk mengatakan bahwa saya membuat jelas bagaimana masalah ini serius. Itu penting untuk bisa diselesaikan,” ujarnya.
(mas)