China Minta Taiwan Lupakan 'Halusinasi' Kemerdekaan
A
A
A
BEIJING - China meminta Taiwan untuk meninggalkan "hasulinasi" tentang kemerdekaannya karena setiap langkah ke arah itu akan menjadi racun. Pernyataan itu muncul setelah kelompok oposisi Taiwan yang anti-China memenangi pemilu di negara itu.
Tokoh oposisi Tsai Ing-wen terpilih menjadi Presiden dalam pemilu Taiwan yang digelar kemarin. Dalam pidato kemenangannya, Ing-wen menyatakan menginginkan kemerdekaan dari China dan bersumpah akan terus menjaga status quo dalam hubungan dengan China.
Menanggapi hal itu Kantor Urusan Taiwan pemerintah China mengeluarkan peringatan akan menentang setiap langkah menuju kemerdekaan Taiwan dan Beijing bertekad untuk mempertahankan kedaulatan negara, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2016).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Taiwan adalah masalah internal China. Hanya ada satu China di dunia dan pemilu yang digelar negara kepulauan itu tidak merubah kenyataan atau penerimaan internasional.
"Hanya ada satu China di dunia, daratan dan Taiwan keduanya milik satu China. China tak akan tidak akan membiarkan kedaulatan serta integritas teritorialnya rusak. Hasil dari pemilu Taiwan tidak akan mengubah fakta dasar dan konsensus masyarakat internasional," begitu pernyataan Kemlu China.
Tokoh oposisi Tsai Ing-wen terpilih menjadi Presiden dalam pemilu Taiwan yang digelar kemarin. Dalam pidato kemenangannya, Ing-wen menyatakan menginginkan kemerdekaan dari China dan bersumpah akan terus menjaga status quo dalam hubungan dengan China.
Menanggapi hal itu Kantor Urusan Taiwan pemerintah China mengeluarkan peringatan akan menentang setiap langkah menuju kemerdekaan Taiwan dan Beijing bertekad untuk mempertahankan kedaulatan negara, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2016).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Taiwan adalah masalah internal China. Hanya ada satu China di dunia dan pemilu yang digelar negara kepulauan itu tidak merubah kenyataan atau penerimaan internasional.
"Hanya ada satu China di dunia, daratan dan Taiwan keduanya milik satu China. China tak akan tidak akan membiarkan kedaulatan serta integritas teritorialnya rusak. Hasil dari pemilu Taiwan tidak akan mengubah fakta dasar dan konsensus masyarakat internasional," begitu pernyataan Kemlu China.
(ian)