Paris Tuan Rumah Pertemuan Koalisi AS
A
A
A
PARIS - Anggota pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) akan melakukan pertemuan di Paris, Prancis, pada pekan depan. Pertemuan itu bertujuan untuk memperkuat upaya melawan ISIS.
"Kami menyerang pusat telekomunikasi yang menjadi pusat propaganda ISIS di Mosul. Apa yang bisa kami katakan hari ini adalah ISIS telah mundur dari Irak," kata Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, seperti disitir dari Reuters, Kamis (14/1/2016).
Le Drian juga mengatakan, ia akan menjadi tuan rumah bagi AS, dan rekan-rekan koalisinya macam Inggris dan Jerman untuk membahas taktik dan memperbaiki strategi.
"Kami akan melihat bagaimana kami dapat mengintensifkan upaya kami di Irak dan Suriah," katanya sembari menambahkan bahwa kaki ISIS telah berada di belakangan Irak dan jet-jet Prancis telah tujuh kali membombardir kelompok itu sejak Senin lalu.
Dikatakan Le Drian, di beberapa titik, tentara Irak dan pasukan Peshmerga Kurdi yang di dukung oleh pasukan koalisi dinilai sudah perlu untuk memulai pertempuran guna merebut kota Mosul, kota terbesar yang dikuasai oleh ISIS.
"Ini sangat rumit. Kami harus memastikan pasukan Irak dan Kurdi siap untuk memimpin pertempuran besar ini," kata Le Drian.
"Kami menyerang pusat telekomunikasi yang menjadi pusat propaganda ISIS di Mosul. Apa yang bisa kami katakan hari ini adalah ISIS telah mundur dari Irak," kata Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, seperti disitir dari Reuters, Kamis (14/1/2016).
Le Drian juga mengatakan, ia akan menjadi tuan rumah bagi AS, dan rekan-rekan koalisinya macam Inggris dan Jerman untuk membahas taktik dan memperbaiki strategi.
"Kami akan melihat bagaimana kami dapat mengintensifkan upaya kami di Irak dan Suriah," katanya sembari menambahkan bahwa kaki ISIS telah berada di belakangan Irak dan jet-jet Prancis telah tujuh kali membombardir kelompok itu sejak Senin lalu.
Dikatakan Le Drian, di beberapa titik, tentara Irak dan pasukan Peshmerga Kurdi yang di dukung oleh pasukan koalisi dinilai sudah perlu untuk memulai pertempuran guna merebut kota Mosul, kota terbesar yang dikuasai oleh ISIS.
"Ini sangat rumit. Kami harus memastikan pasukan Irak dan Kurdi siap untuk memimpin pertempuran besar ini," kata Le Drian.
(ian)