Awal Tahun, 18.800 Imigran Tiba di Eropa
A
A
A
JENEWA - Organisasi Internasional untuk Imigrasi (IOM) menyatakan bahwa lebih dari 18.800 imigran telah tiba di Eropa. Para imigran yang berasal dari Timur Tengah dan Afrika ini menggunakan jalur laut pada 11 hari pertama di tahun 2016.
"Ada 18.800 imigran, termasuk pengungsi yang telah tiba melalui jalur laut ke Eropa. Dari jumlah itu, 56 orang diantaranya tewas atau hilang," begitu bunyi pernytaan IOM dalam akun Twitter resminya, seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (12/1/2016).
Dalam keterangannya lebih lanjut, IOM menyatakan bahwa kedatangan imigran ke Eropa menggunakan rute maritim yang berbahaya. Jumlah imigran yang menyeberang ke Eropa rata-rata mencapai lebih dari 1.700 per hari.
Saat ini Uni Eropa tengah berjuang untuk mengatasi krisis pengungsi besar-besaran, yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang. Mereka melarikan diri dari negara yang dilanda konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk mencari keselamatan dan perlindungan.
Arus kaum imigran ke tanah Eropa menghadirkan permasalahan tersendiri bagi negara-negara yang menampung mereka. Sejumlah negara telah menutup pintu, namun sejumlah lainnya masih tetap membuka diri. Sebagian negara Eropa memandang, arus pengungsi ini bukanlah hal spontan, namun sudah diorganisir.
"Ada 18.800 imigran, termasuk pengungsi yang telah tiba melalui jalur laut ke Eropa. Dari jumlah itu, 56 orang diantaranya tewas atau hilang," begitu bunyi pernytaan IOM dalam akun Twitter resminya, seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (12/1/2016).
Dalam keterangannya lebih lanjut, IOM menyatakan bahwa kedatangan imigran ke Eropa menggunakan rute maritim yang berbahaya. Jumlah imigran yang menyeberang ke Eropa rata-rata mencapai lebih dari 1.700 per hari.
Saat ini Uni Eropa tengah berjuang untuk mengatasi krisis pengungsi besar-besaran, yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang. Mereka melarikan diri dari negara yang dilanda konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk mencari keselamatan dan perlindungan.
Arus kaum imigran ke tanah Eropa menghadirkan permasalahan tersendiri bagi negara-negara yang menampung mereka. Sejumlah negara telah menutup pintu, namun sejumlah lainnya masih tetap membuka diri. Sebagian negara Eropa memandang, arus pengungsi ini bukanlah hal spontan, namun sudah diorganisir.
(ian)