Putin: Seteru Saudi dan Iran Hambat Perang Lawan Teroris
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia,Vladimir Putin,mengatakan bahwa perseteruanantara Arab Saudi dan Iran menghambat perang melawan terorisme. Ketegangan kedua negara itu juga menggangguupaya untuk menyelesaikan konflik Suriah.
”Ini jelas mempersulit upayagunamenemukan solusi untuk masalah Suriah dan untuk memecahkan masalahdalammemerangi terorismesertasoalupayamenghentikan arus pengungsi ke Eropa. Ini benar-benar jelas,”kata Putinkepada media Jerman,Bild.
PresidenPutin mengaku tidak tahu apakah keteganganTeherandanRyadh dapat menyebabkan konfrontasi regional yang besaratau tidak. Dia tidak ingin berbicara atau berpikir ke arah situ.
Terkait ketegangan Saudi dan Iran, Putin mengkritik kedua belah pihak. Baik eksekusi ulama Syiah oleh Saudi maupun aksi massa Iran membakar Kedutaan Besar Saudi di Teheran.
”Kami menyesali apa yang terjadi, terutama mengetahui bahwa ulama ini tidakmembawasenjata di tangannyauntukmelawan Arab Saudi. Pada saat yang sama, serangan terhadap kedutaan besar merupakantindakan yangbenar-benar tidak dapat diterima di duniapadasaat ini,” lanjut Putin dalam wawancara yang diterbitkanSelasa(12/1/2016).
”Jika mediasi kami(dalamkonflik Arab-Iran)diperlukan, kami siap untuk membuat semua upaya yang mungkingunamembantu mengakhirinya secepat mungkin,” kata pemimpin Kremlin itu.
Hubungan antara Iran dan Arab Saudi memburuk secara dramatis setelah eksekusi Al-Nimr. Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran massa di Iran membakar kantor Kedutaan Saudi di Teheran.
”Ini jelas mempersulit upayagunamenemukan solusi untuk masalah Suriah dan untuk memecahkan masalahdalammemerangi terorismesertasoalupayamenghentikan arus pengungsi ke Eropa. Ini benar-benar jelas,”kata Putinkepada media Jerman,Bild.
PresidenPutin mengaku tidak tahu apakah keteganganTeherandanRyadh dapat menyebabkan konfrontasi regional yang besaratau tidak. Dia tidak ingin berbicara atau berpikir ke arah situ.
Terkait ketegangan Saudi dan Iran, Putin mengkritik kedua belah pihak. Baik eksekusi ulama Syiah oleh Saudi maupun aksi massa Iran membakar Kedutaan Besar Saudi di Teheran.
”Kami menyesali apa yang terjadi, terutama mengetahui bahwa ulama ini tidakmembawasenjata di tangannyauntukmelawan Arab Saudi. Pada saat yang sama, serangan terhadap kedutaan besar merupakantindakan yangbenar-benar tidak dapat diterima di duniapadasaat ini,” lanjut Putin dalam wawancara yang diterbitkanSelasa(12/1/2016).
”Jika mediasi kami(dalamkonflik Arab-Iran)diperlukan, kami siap untuk membuat semua upaya yang mungkingunamembantu mengakhirinya secepat mungkin,” kata pemimpin Kremlin itu.
Hubungan antara Iran dan Arab Saudi memburuk secara dramatis setelah eksekusi Al-Nimr. Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran massa di Iran membakar kantor Kedutaan Saudi di Teheran.
(mas)