Iran Minta Arab Saudi Setop Aksi Provokasi
A
A
A
TEHERAN - Iran memperingatkan Arab Saudi untuk berhenti melakukan aksi-aksi provokasi di tengah upaya untuk meredakan krisis diplomatik kedua negara yang dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakstabilan regional yang lebih besar.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, Riyadh harus mengakhiri upaya berkepanjangan untuk berkonfrontasi dengan Iran. Saudi selama ini dinilainya telah berusaha secara sistematis untuk menimbulkan ketegangan dengan Iran.
"Selama dua setengah tahun terakhir, Arab Saudi selalu menentang upaya diplomasi Iran. Mereka selalu menentang upaya Iran dan, sayangnya, mereka juga menentang kesepakatan nuklir," tutur Zarif seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (7/1/2016).
Dalam kesempatan itu, Zarif juga mengatakan bahwa Saudi telah sengaja mengambil kebijakan yang merugikan rakyat Iran melalui upaya untuk menjaga harga minyak dunia tetap rendah.
"Tren untuk menciptakan ketegangan ini harus dihentikan. Kita harus bersatu dan menghentikan orang-orang yang ingin menambahkan bahan bakar ke dalam api," tukas Zarif.
Hubungan Iran dan Arab Saudi menghadapi krisis usai Riyadh mengeksekusi seorang ulama Syiah dan tokoh oposisi, Nimr al-Nimr. Eksekusi itu memicu kemarahan rakyat Iran yang berujung pada penyerangan kedubes dan konsulat Saudi di Iran. Pasca penyerangan itu, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, Riyadh harus mengakhiri upaya berkepanjangan untuk berkonfrontasi dengan Iran. Saudi selama ini dinilainya telah berusaha secara sistematis untuk menimbulkan ketegangan dengan Iran.
"Selama dua setengah tahun terakhir, Arab Saudi selalu menentang upaya diplomasi Iran. Mereka selalu menentang upaya Iran dan, sayangnya, mereka juga menentang kesepakatan nuklir," tutur Zarif seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (7/1/2016).
Dalam kesempatan itu, Zarif juga mengatakan bahwa Saudi telah sengaja mengambil kebijakan yang merugikan rakyat Iran melalui upaya untuk menjaga harga minyak dunia tetap rendah.
"Tren untuk menciptakan ketegangan ini harus dihentikan. Kita harus bersatu dan menghentikan orang-orang yang ingin menambahkan bahan bakar ke dalam api," tukas Zarif.
Hubungan Iran dan Arab Saudi menghadapi krisis usai Riyadh mengeksekusi seorang ulama Syiah dan tokoh oposisi, Nimr al-Nimr. Eksekusi itu memicu kemarahan rakyat Iran yang berujung pada penyerangan kedubes dan konsulat Saudi di Iran. Pasca penyerangan itu, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
(ian)