Kedubes Saudi di Iran Dibakar, Negara Teluk Siapkan Rapat Luar Biasa
A
A
A
RIYADH - Negara-negara Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC) mengumumkan bahwa mereka akan menggelar rapat luar biasa di Riyadh pada hari Sabtu nanti. Rapat luar biasa itu khusus untuk membahas imbas pembakaran dan penyerangan gedung Kedutaan Besar (Kedubes) dan Konsulat Saudi di Iran yang memicu ketegangan kedua negara.
Ketegangan Saudi dan Iran dikhawatirkan bisa menggagalkan upaya untuk mengakhiri perang saudara selama lima tahun terakhir Suriah, di mana Saudi dan sekutu Teluk-nya mendukung kelompok pemberontak yang ingin menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Sedangkan Iran mendukung rezim Assad.
GCC juga khawatir ketegangan Saudi dan Iran bisa mengagagalkan upaya solusi damai untuk mengakhiri perang di Yaman.
”Para menteri luar negeri dari GCC akan menyelenggarakan pertemuan luar biasa di Riyadh pada hari Sabtu untuk membahas dampak dari serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di kota Masyhad, Iran,” kata Sekretaris Jenderal GCC, Abdullatif bin Rashid Al Zayani dalam sebuah pernyataan melalui surat elektronik, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/1/2016).
Pembakaran dan penyerangan kantor diplomatik Saudi di Iran oleh massa dipicu eksekusi terhadap ulama Syiah Nimr Baqir Al-Nimr atas tuduhan terlibat aksi terorisme. Dia dieksekusi bersama 46 orang lainnya pada Sabtu lalu.
Kerajaan Arab Saudi menanggapi pembakaran dan penyerangan kantor diplomatiknya di Iran itu dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Langkah Saudi diikuti sekutunya, Bahrain dan Sudan. Uni Emirat Arab juga memangkas jumlah diplomatnya di Iran. Sedangkan Kuwait menarik atau memanggil pulang Duta Besarnya yang ada di Iran.
Ketegangan Saudi dan Iran dikhawatirkan bisa menggagalkan upaya untuk mengakhiri perang saudara selama lima tahun terakhir Suriah, di mana Saudi dan sekutu Teluk-nya mendukung kelompok pemberontak yang ingin menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Sedangkan Iran mendukung rezim Assad.
GCC juga khawatir ketegangan Saudi dan Iran bisa mengagagalkan upaya solusi damai untuk mengakhiri perang di Yaman.
”Para menteri luar negeri dari GCC akan menyelenggarakan pertemuan luar biasa di Riyadh pada hari Sabtu untuk membahas dampak dari serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di kota Masyhad, Iran,” kata Sekretaris Jenderal GCC, Abdullatif bin Rashid Al Zayani dalam sebuah pernyataan melalui surat elektronik, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/1/2016).
Pembakaran dan penyerangan kantor diplomatik Saudi di Iran oleh massa dipicu eksekusi terhadap ulama Syiah Nimr Baqir Al-Nimr atas tuduhan terlibat aksi terorisme. Dia dieksekusi bersama 46 orang lainnya pada Sabtu lalu.
Kerajaan Arab Saudi menanggapi pembakaran dan penyerangan kantor diplomatiknya di Iran itu dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Langkah Saudi diikuti sekutunya, Bahrain dan Sudan. Uni Emirat Arab juga memangkas jumlah diplomatnya di Iran. Sedangkan Kuwait menarik atau memanggil pulang Duta Besarnya yang ada di Iran.
(mas)