Dieksekusi Saudi, Saudara Ulama Syiah Nimr Al-Nimr Syok
A
A
A
RIYADH - Mohammed Al-Nimr, saudara dari Nimr Al-Nimr, ulama Syiah terkemuka yang dieksekusi pihak berwenang Arab Saudi pada hari ini, mengaku syok. Menurutnya, eksekusi itu akan menuai reaksi dari masyarakat Muslim.
”Sheikh Nimr mendapat penghargaan tinggi di masyarakat dan di masyarakat Muslim pada umumnya, dan tidak diragukan lagi akan ada reaksi,” kata Mohammed Al-Nimr kepada Reuters melalui sambungan telepon, Sabtu (2/1/2016).
“Kami berharap bahwa setiap reaksi akan terbatas pada kerangka damai. Tidak harus menjadi reaksi di luar kerangka damai. Cukup sudah pertumpahan darah,” ujar dia.
(Baca: Tahun Baru, Saudi Eksekusi 47 Orang Termasuk Ulama Syiah)
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak berwenang Arab Saudi mengeksekusi 47 orang pada hari ini terkait kasus terorisme. Ke- 47 orang yang dieksekusi itu termasuk ulama Syiah terkemuka, Nimr al-Nimr.
Pengumuman eksekusi itu disampaikan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi negara. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tidak menjelaskan cara eksekusi terhadap 47 orang itu. Namun, biasanya Saudi menerapkan eksekusi pancung di depan publik terhadap terpidana mati.
Puluhan orang yang dieksekusi, sebagian besar dituduh terlibat serangkaian serangan kelompok Al-Qaeda tahun 2003-2006. Pernyataan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi diawali dengan pembacaan ayat-ayat Alquran. Dalam siaran televisi, juga ditampilkan rekaman serangan Al-Qaeda dalam satu dekade terakhir.
Grand Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdulaziz Al-Sheikh juga muncul di stasiun televisi untuk menegaskan bahwa eksekusi itu sah sesuai Syariah Islam, hukum yang dianut negara itu.
Eksekusi terhadap 47 orang itu, merupakan eksekusi pertama di tahun 2016. Pada tahun lalu, Saudi telah mengeksekusi 157 orang atau lebih banyak dari tahun 2014 yang jumlahnya 90 orang.
”Sheikh Nimr mendapat penghargaan tinggi di masyarakat dan di masyarakat Muslim pada umumnya, dan tidak diragukan lagi akan ada reaksi,” kata Mohammed Al-Nimr kepada Reuters melalui sambungan telepon, Sabtu (2/1/2016).
“Kami berharap bahwa setiap reaksi akan terbatas pada kerangka damai. Tidak harus menjadi reaksi di luar kerangka damai. Cukup sudah pertumpahan darah,” ujar dia.
(Baca: Tahun Baru, Saudi Eksekusi 47 Orang Termasuk Ulama Syiah)
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak berwenang Arab Saudi mengeksekusi 47 orang pada hari ini terkait kasus terorisme. Ke- 47 orang yang dieksekusi itu termasuk ulama Syiah terkemuka, Nimr al-Nimr.
Pengumuman eksekusi itu disampaikan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi negara. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tidak menjelaskan cara eksekusi terhadap 47 orang itu. Namun, biasanya Saudi menerapkan eksekusi pancung di depan publik terhadap terpidana mati.
Puluhan orang yang dieksekusi, sebagian besar dituduh terlibat serangkaian serangan kelompok Al-Qaeda tahun 2003-2006. Pernyataan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi diawali dengan pembacaan ayat-ayat Alquran. Dalam siaran televisi, juga ditampilkan rekaman serangan Al-Qaeda dalam satu dekade terakhir.
Grand Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdulaziz Al-Sheikh juga muncul di stasiun televisi untuk menegaskan bahwa eksekusi itu sah sesuai Syariah Islam, hukum yang dianut negara itu.
Eksekusi terhadap 47 orang itu, merupakan eksekusi pertama di tahun 2016. Pada tahun lalu, Saudi telah mengeksekusi 157 orang atau lebih banyak dari tahun 2014 yang jumlahnya 90 orang.
(mas)