Kalahkan ISIS dan Rebut Ramadi, Irak Rayakan Kemenangan Besar
A
A
A
RAMADI - Militer Irak merayakan kemenangan besar setelah mengalahkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan merebut kembali Ramadi, Ibu Kota Provinsi Anbar, Irak barat. Itu adalah kemenangan terbesar Irak dalam perang melawan ISIS sepanjang tahun 2015.
Kota penting di Irak itu sebelumnya dikuasai ISIS atau Daesh sejak 18 bulan yang lalu. Kala itu, para tentara Irak melarikan diri setelah diserang militan bersenjata ISIS.
Setelah mengepung kota selama sepekan, militer Irak meluncurkan serangan besar terhadap ISIS dan akhirnya merebut kembali kompleks pemerintah di Ramadi dari tangan ISIS.
”Dengan mengontrol kompleks ini berarti bahwa kita telah mengalahkan mereka di Ramadi," kata Sabah al-Numani, juru bicara pasukan Pemerintah Irak. ”Langkah berikutnya adalah menghapus kantong (ISIS) yang tersisa di sini atau jauh di sana,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Senin (28/12/2015).
Stasiun televisi Pemerintah Irak juga menyiarkan situasi Kota Ramadi yang jadi medan pertempuran hebat antara pasukan Irak dan militan ISIS. Jalan-jalan di kota itu dipenuhi kendaraan Humvee, tank, tumpukan puing-puing serta rumah yang roboh.
Semalam, militer dan warga Irak di Baghdad selatan merayakan kemenangan pasukan Irak itu dengan turun ke jalan. Mereka menari di jalan-jalan sambil melambaikan bendera Irak. Ada juga yang ramai-ramai melambaikan bendera Irak di atas mobil.
Para pejabat tidak menyampaikan data jumlah korban jiwa dalam pertempuran di Ramadi. Namun, Pemerintah Irak menyatakan bahwa sebagian besar penduduk sipil mampu mengevakuasi diri sebelum pasukan Irak meluncurkan serangan besar.
Anggota Dewan Provinsi Anbar, Falih al-Essawi, meminta pemerintah untuk memulihkan layanan publik di Ramadi dengan cepat dan mulai membangun kembali kota itu. ”Ini tidak akan mudah untuk meyakinkan keluarga untuk kembali ke kota (Ramadi) yang tidak memiliki kebutuhan dasar manusia," katanya kepada Reuters, mengacu pada banyak keluarga yang meninggalkan kota itu sejak dikuasai ISIS.
Kota penting di Irak itu sebelumnya dikuasai ISIS atau Daesh sejak 18 bulan yang lalu. Kala itu, para tentara Irak melarikan diri setelah diserang militan bersenjata ISIS.
Setelah mengepung kota selama sepekan, militer Irak meluncurkan serangan besar terhadap ISIS dan akhirnya merebut kembali kompleks pemerintah di Ramadi dari tangan ISIS.
”Dengan mengontrol kompleks ini berarti bahwa kita telah mengalahkan mereka di Ramadi," kata Sabah al-Numani, juru bicara pasukan Pemerintah Irak. ”Langkah berikutnya adalah menghapus kantong (ISIS) yang tersisa di sini atau jauh di sana,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Senin (28/12/2015).
Stasiun televisi Pemerintah Irak juga menyiarkan situasi Kota Ramadi yang jadi medan pertempuran hebat antara pasukan Irak dan militan ISIS. Jalan-jalan di kota itu dipenuhi kendaraan Humvee, tank, tumpukan puing-puing serta rumah yang roboh.
Semalam, militer dan warga Irak di Baghdad selatan merayakan kemenangan pasukan Irak itu dengan turun ke jalan. Mereka menari di jalan-jalan sambil melambaikan bendera Irak. Ada juga yang ramai-ramai melambaikan bendera Irak di atas mobil.
Para pejabat tidak menyampaikan data jumlah korban jiwa dalam pertempuran di Ramadi. Namun, Pemerintah Irak menyatakan bahwa sebagian besar penduduk sipil mampu mengevakuasi diri sebelum pasukan Irak meluncurkan serangan besar.
Anggota Dewan Provinsi Anbar, Falih al-Essawi, meminta pemerintah untuk memulihkan layanan publik di Ramadi dengan cepat dan mulai membangun kembali kota itu. ”Ini tidak akan mudah untuk meyakinkan keluarga untuk kembali ke kota (Ramadi) yang tidak memiliki kebutuhan dasar manusia," katanya kepada Reuters, mengacu pada banyak keluarga yang meninggalkan kota itu sejak dikuasai ISIS.
(mas)