Bom Meledak di Masjid Ahmadiyah, 1 Tewas
A
A
A
DHAKA - Sebuah serangan bom terjadi di sebuah masjid di Bangladesh saat shalat Jumat. Peristiwa ini menewaskan satu orang dan melukai setidaknya belasan lainnya. Ini adalah serangan terbaru yang melanda negara dengan penduduk mayoritas Muslim itu.
Seorang pejabat kepolisian Bangladesh, Motiar Rahman mengatakan, pemboman terjadi di sebuah masjid yang kerap digunakan oleh kelompok minoritas Ahmadiyah di Rajshahi, sebelah barat laut Bangladesh.
"Kami sedang menyelidiki apakah peristiwa itu adalah serangan bunuh diri atau penyerangnya sendiri menjadi korban ledakan ketika ia mencoba melemparkan bom tersebut," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/12/2015).
Gelombang kekerasan yang dilakukan oleh kelompok militan terus terjadi di Bangladesh. Sebelumnya, 2 warga asing, 4 penulis dan penerbit telah menjadi korban dalam gelombang kekerasan tahun ini.
Serangkaian serangan bom juga terjadi di masjid dan kuil-kuil Hindu yang ada di negara berpenghuni 160 juta jiwa itu.
ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan. Namun, klaim itu selalu dibantah oleh pemerintah Bangladesh dan menuding kelompok gerilyawan sebagai pelaku teror.
Seorang pejabat kepolisian Bangladesh, Motiar Rahman mengatakan, pemboman terjadi di sebuah masjid yang kerap digunakan oleh kelompok minoritas Ahmadiyah di Rajshahi, sebelah barat laut Bangladesh.
"Kami sedang menyelidiki apakah peristiwa itu adalah serangan bunuh diri atau penyerangnya sendiri menjadi korban ledakan ketika ia mencoba melemparkan bom tersebut," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/12/2015).
Gelombang kekerasan yang dilakukan oleh kelompok militan terus terjadi di Bangladesh. Sebelumnya, 2 warga asing, 4 penulis dan penerbit telah menjadi korban dalam gelombang kekerasan tahun ini.
Serangkaian serangan bom juga terjadi di masjid dan kuil-kuil Hindu yang ada di negara berpenghuni 160 juta jiwa itu.
ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan. Namun, klaim itu selalu dibantah oleh pemerintah Bangladesh dan menuding kelompok gerilyawan sebagai pelaku teror.
(ian)