HRW: Militer Nigeria Bantai 300 Pengikut Syiah
A
A
A
ABUJA - Organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW), merilis laporan yang menyatakan militer Nigeria telah membunuh dan menguburkan secara massal 300 pengikut Syiah Nigeria dalam bentrokan yang terjadi di kota Zaria, pada awal bulan ini. Para korban dikubur tanpa mendapat izin dari pihak keluarga.
Bentrokan terjadi setelah pihak militer Nigeria menuding para pengkikut Syiah mencoba membunuh kepala militer Nigeria, Jenderal Tukur Burutai. Para pengikut Syiah sengaja memblokir jalan yang dilalui konvoi kendaraan Jenderal Buratai. Namun, tudingan ini dibantah oleh para pengikut Syiah.
"Ini adalah reaksi berlebihan yang brutal dan paling buruk dengan melakukan serangan yang direncanakan kepada kelompok minoritas Syiah," kata Direktur HRW Afrika, Daniel Bekele seperti dikutip dari BBC, Kamis (24/12/2015).
Namun, tudingan ini dibantah oleh pihak militer Nigeria. Juru bicara militer Nigeria, Brigjen Rabe Abubakar mengatakan pihak militer tidak membunuh siapa pun. Mereka bahkan menyerukan penyelidikan independen terhadap kejadian tersebut.
Usulan itu ditolak oleh kelompok Syiah yang tergabung dalam organisasi Gerakan Islam Nigeria (IMN), pimpinan Ibrahim Zakzaky. Mereka menilai pembentukan komite penyelidikan tersebut akan menghasilkan keputusan yang bias.
Bentrokan terjadi setelah pihak militer Nigeria menuding para pengkikut Syiah mencoba membunuh kepala militer Nigeria, Jenderal Tukur Burutai. Para pengikut Syiah sengaja memblokir jalan yang dilalui konvoi kendaraan Jenderal Buratai. Namun, tudingan ini dibantah oleh para pengikut Syiah.
"Ini adalah reaksi berlebihan yang brutal dan paling buruk dengan melakukan serangan yang direncanakan kepada kelompok minoritas Syiah," kata Direktur HRW Afrika, Daniel Bekele seperti dikutip dari BBC, Kamis (24/12/2015).
Namun, tudingan ini dibantah oleh pihak militer Nigeria. Juru bicara militer Nigeria, Brigjen Rabe Abubakar mengatakan pihak militer tidak membunuh siapa pun. Mereka bahkan menyerukan penyelidikan independen terhadap kejadian tersebut.
Usulan itu ditolak oleh kelompok Syiah yang tergabung dalam organisasi Gerakan Islam Nigeria (IMN), pimpinan Ibrahim Zakzaky. Mereka menilai pembentukan komite penyelidikan tersebut akan menghasilkan keputusan yang bias.
(ian)