Irak Minta DK PBB Desak Turki Tarik Pasukan
A
A
A
NEW YORK - Irak secara resmi mengajukan surat protesnya terhadap keberadaan pasukan Turki di wilayahnya. Melalui Duta Besarnya di PBB, Irak mendesak agar Dewan Keamanan (DK) PBB menuntut Turki untuk segera menarik pasukannya dan tanpa syarat.
"Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk menuntut Turki menarik pasukannya segera dan tidak melanggar kedaulatan Irak lagi," ucap Dubes Irak untuk PBB, Mohamed Ali Alhakim dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Dubes AS untuk PBB, Samantha Power, Presiden DK PBB.
"Hal ini dinggap sebagai pelanggaran yang mencolok terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB dan pelanggaran integritas wilayah Irak dan kedaulatan negara Irak," begitu bunyi surat tersebut seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (12/12/2015).
Menurut Alhakim, segala bentuk bantuan untuk memerangi ISIS haruslah didasari sebuah perjanjian dan berkoordinasi dengan militer Irak. Irak pun telah menempuh proses diplomasi bilateral untuk mengakhiri perselisihan diantara dua negara bertetangga itu, namun gagal.
"Irak sudah berupaya untuk membahas masalah ini dengan cara diplomatik dan perundingan bilateral, namun upaya ini tidak berhasil meyakinkan Turki untuk menarik pasukannya dari wilayah Irak," kata Alhakim sembari menambahkan bahwa serangan Turki adalah sebuah tindakan agresif.
"Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk menuntut Turki menarik pasukannya segera dan tidak melanggar kedaulatan Irak lagi," ucap Dubes Irak untuk PBB, Mohamed Ali Alhakim dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Dubes AS untuk PBB, Samantha Power, Presiden DK PBB.
"Hal ini dinggap sebagai pelanggaran yang mencolok terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB dan pelanggaran integritas wilayah Irak dan kedaulatan negara Irak," begitu bunyi surat tersebut seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (12/12/2015).
Menurut Alhakim, segala bentuk bantuan untuk memerangi ISIS haruslah didasari sebuah perjanjian dan berkoordinasi dengan militer Irak. Irak pun telah menempuh proses diplomasi bilateral untuk mengakhiri perselisihan diantara dua negara bertetangga itu, namun gagal.
"Irak sudah berupaya untuk membahas masalah ini dengan cara diplomatik dan perundingan bilateral, namun upaya ini tidak berhasil meyakinkan Turki untuk menarik pasukannya dari wilayah Irak," kata Alhakim sembari menambahkan bahwa serangan Turki adalah sebuah tindakan agresif.
(ian)