Dibebaskan Penculik, Putra Gaddafi Muncul di Televisi
A
A
A
BEIRUT - Seorang putra mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, Hannibal Gaddafi, muncul di salah satu stasiun televisi Lebanon. Dalam tayangan itu, Hannibal diketahui tengah mencari informasi mengenai ulama Syiah Lebanon yang hilang di Libya sejak 1978 lalu, Moussa Al-Sadr.
Dalam tayangan di stasiun televisi tersebut, Hannibal mengatakan kepada siapa pun yang mempunyai informasi mengenai Moussa Al-Sadr untuk memberitahunya.
Hannibal tampaknya telah mengalami pemukulan dan matanya tampak hitam. Namun, ia mengaku dirinya dalam keadaan sehat, bahagia, dan santai, seperti dikutip dari laman Telegraph, Sabtu (12/12/2015).
Menurut seorang pejabat keamanan senior di Lebanon, Hannibal baru saja dibebaskan oleh kelompok militan Syiah di sebuah kota sebelah timur laut Lebanon, Baalbek dan kemudian dibawa ke Beirut.
Mousa al-Sadr adalah ulama Syiah yang hilang di Libya pada tahun 1978. Sejumlah pihak menuding penguasa Libya saat itu, Muammar Gaddafi, terlibat dalam kasus hilangnya Al-Sadr namun hal itu dibantahnya. Hingga Muammar Gaddafi lengser dari tampuk kekuasaan di Libya, hingga saat ini belum diketahui nasib Mousa al-Sadr.
Hannibal bersama sejumlah kerabat Muammar Gaddafi, termasuk Ibu dan kedua anaknya, berhasil melarikan diri ke negara tetangga Aljazair setelah ibukota Libya, Tripoli, jatuh ke tangan pemberontak pada 2011 lalu.
Dalam tayangan di stasiun televisi tersebut, Hannibal mengatakan kepada siapa pun yang mempunyai informasi mengenai Moussa Al-Sadr untuk memberitahunya.
Hannibal tampaknya telah mengalami pemukulan dan matanya tampak hitam. Namun, ia mengaku dirinya dalam keadaan sehat, bahagia, dan santai, seperti dikutip dari laman Telegraph, Sabtu (12/12/2015).
Menurut seorang pejabat keamanan senior di Lebanon, Hannibal baru saja dibebaskan oleh kelompok militan Syiah di sebuah kota sebelah timur laut Lebanon, Baalbek dan kemudian dibawa ke Beirut.
Mousa al-Sadr adalah ulama Syiah yang hilang di Libya pada tahun 1978. Sejumlah pihak menuding penguasa Libya saat itu, Muammar Gaddafi, terlibat dalam kasus hilangnya Al-Sadr namun hal itu dibantahnya. Hingga Muammar Gaddafi lengser dari tampuk kekuasaan di Libya, hingga saat ini belum diketahui nasib Mousa al-Sadr.
Hannibal bersama sejumlah kerabat Muammar Gaddafi, termasuk Ibu dan kedua anaknya, berhasil melarikan diri ke negara tetangga Aljazair setelah ibukota Libya, Tripoli, jatuh ke tangan pemberontak pada 2011 lalu.
(ian)