Gedung Putih: Larang Muslim, Trump Bisa Didiskualifikasi dari Pilpres
A
A
A
WASHINGTON - Pihak Gedung Putih mengecam ide kandidat Capres Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk melarang semua Muslim memasuki AS. Ide itu, menurut Gedung Putih, bisa membuat Trump didiskualifikasi dari ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
“Komentar Trump bisa mendiskualifikasi dia dari jalan menjadi presiden,” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest. Dia minta Partai Republik tidak mendukungnya dan kandidat Capres dari Partai Republik lainnya harus mengingkarinya.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson, menilai ide Trump bisa menggagalkan upaya AS untuk menjalin hubungan dengan komunitas Muslim. Pentagon juga mengeluarkan peringatan serupa. Sedangkan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menganggap ide Trump tidak konstruktif.Perdana Menteri Perancis dan Inggris, Menteri Luar Negeri Kanada, PBB dan negara-negara Muslim di Asia juga mengecam gagasan bos real-estate itu.
(Baca: Donald Trump Bela Ide Melarang Semua Muslim Masuk AS)
Tapi, Donald Trump mengatakan ide-idenya tidak ada yang lebih buruk ketimbang apa yang pernah dilakukan Presiden F.D. Roosevelt, yaitu mengawasi ketat lebih dari 110 ribu orang di interniran di kamp-kamp AS. Presiden Roosevelt melakukan hal itu setelah pasukan Jepang mengebom pangkalan militer Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.
”Apa yang saya lakukan tidak berbeda dari FDR,” kata Trump dalam program "Good Morning America" di stasiun televisi ABC. ”Kami tidak punya pilihan selain untuk melakukan hal ini,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Rabu (9/12/2015).
“Kami memiliki orang-orang yang ingin meledakkan bangunan kami, kota-kota kami. Kami harus mencari tahu apa yang terjadi,” imbuh Trump. Menurutnya, ide larangannya itu hanya jangka pendek dan bisa dicabut cepat jika negara bisa melakukan tindakan.
“Komentar Trump bisa mendiskualifikasi dia dari jalan menjadi presiden,” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest. Dia minta Partai Republik tidak mendukungnya dan kandidat Capres dari Partai Republik lainnya harus mengingkarinya.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson, menilai ide Trump bisa menggagalkan upaya AS untuk menjalin hubungan dengan komunitas Muslim. Pentagon juga mengeluarkan peringatan serupa. Sedangkan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menganggap ide Trump tidak konstruktif.Perdana Menteri Perancis dan Inggris, Menteri Luar Negeri Kanada, PBB dan negara-negara Muslim di Asia juga mengecam gagasan bos real-estate itu.
(Baca: Donald Trump Bela Ide Melarang Semua Muslim Masuk AS)
Tapi, Donald Trump mengatakan ide-idenya tidak ada yang lebih buruk ketimbang apa yang pernah dilakukan Presiden F.D. Roosevelt, yaitu mengawasi ketat lebih dari 110 ribu orang di interniran di kamp-kamp AS. Presiden Roosevelt melakukan hal itu setelah pasukan Jepang mengebom pangkalan militer Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.
”Apa yang saya lakukan tidak berbeda dari FDR,” kata Trump dalam program "Good Morning America" di stasiun televisi ABC. ”Kami tidak punya pilihan selain untuk melakukan hal ini,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Rabu (9/12/2015).
“Kami memiliki orang-orang yang ingin meledakkan bangunan kami, kota-kota kami. Kami harus mencari tahu apa yang terjadi,” imbuh Trump. Menurutnya, ide larangannya itu hanya jangka pendek dan bisa dicabut cepat jika negara bisa melakukan tindakan.
(mas)