Umumkan Sinterklas Meninggal, Koran Norwegia Minta Maaf
A
A
A
OSLO - Surat kabar terbesar di Norwegia meminta maaf pada hari Jumat setelah mengumumkan bahwa Santa Clause atau Sinterklas telah meninggal pada usia 227 tahun. Koran Atenponsten itu pun mencoba meyakinkan anak-anak dengan menulis bahwa Sinterklas masih hidup dan sehat.
Dalam obituari, koran itu awalnya mengumumkan bahwa Sinterklas telah meninggal setelah menjalani kehidupan yang sangat panjang dan aktif. Koran Norwegia itu bahkan menuliskan tanda pemakaman Sinterklas, di mana sosok yang dikenal sebagai pemberi hadiah Natal itu dituliskan lahir pada tanggal 12 Desember 1788 dan akan dimakamkan pada tanggal 28 Desember di Kutub Utara.
Belum jelas bagaimana pengumuman “nakal” itu berhasil dipajang di situs situs Aftenposten. Namun, surat kabar itu telah berjanji untuk “meninjau proses internal guna menentukan apa sebenarnya yang salah.”
”Aftenposten memiliki pedoman yang ketat untuk isi dan penggunaan simbol-simbol di berita kematian kami. Iklan ini merupakan pelanggaran dan seharusnya tidak pernah dipublikasikan,” kata editor surat kabar itu, Hakon Borud, seperti dikutip Irish Independent, Sabtu (5/12/2015).
Iklan obituari itu tidak muncul dalam edisi cetak. Sedangkan iklan di situs koran tersebut juga sudah dihapus.
Dalam obituari, koran itu awalnya mengumumkan bahwa Sinterklas telah meninggal setelah menjalani kehidupan yang sangat panjang dan aktif. Koran Norwegia itu bahkan menuliskan tanda pemakaman Sinterklas, di mana sosok yang dikenal sebagai pemberi hadiah Natal itu dituliskan lahir pada tanggal 12 Desember 1788 dan akan dimakamkan pada tanggal 28 Desember di Kutub Utara.
Belum jelas bagaimana pengumuman “nakal” itu berhasil dipajang di situs situs Aftenposten. Namun, surat kabar itu telah berjanji untuk “meninjau proses internal guna menentukan apa sebenarnya yang salah.”
”Aftenposten memiliki pedoman yang ketat untuk isi dan penggunaan simbol-simbol di berita kematian kami. Iklan ini merupakan pelanggaran dan seharusnya tidak pernah dipublikasikan,” kata editor surat kabar itu, Hakon Borud, seperti dikutip Irish Independent, Sabtu (5/12/2015).
Iklan obituari itu tidak muncul dalam edisi cetak. Sedangkan iklan di situs koran tersebut juga sudah dihapus.
(mas)