Obama: Kehadiran Tentara AS Percepat Kehancuran ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menuturkan, kehadiran pasukan AS di Irak akan membantu untuk mempercepat mengalahkan ISIS di wilayah tersebut. Pernyataan ini muncul di tengah upaya AS untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Irak.
Namun, Obama menegaskan bahwa apa yang dilakukan AS kali tidak akan sama seperti yang dahulu mereka lakukan. Dimana, dulu AS melakukan invasi besar-besaran ke Irak, untuk menjatuhkan rezim Sadam Hussein.
"Ketika saya mengatakan tidak untuk pasukan di darat, saya pikir orang-orang Amerika mengerti umumnya bahwa kita tidak akan melakukan invasi gaya Irak atau Suriah, dengan batalion yang bergerak melintasi padang pasir," ucap Obama.
"Tapi, apa yang saya sudah jelaskan tentang hal ini adalah bahwa kita akan secara sistematis menekan dan akhirnya menghancurkan ISIS dan itu mengharuskan kita untuk memiliki komponen militer di darat," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (4/12).
AS berencana untuk mengirimkan setidaknya 150 orang pasukan khusus ke Irak, untuk membantu memerangi ISIS. Jumlah ini meningkat, karena sebelumnya AS hanya berencana mengirimkan 50 pasukan ke negara tersebut.
Irak sendiri sejatinya sudah menolak rencana AS tersebut. Negeri Seribu Satu Malam itu menegaskan, mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan asing untuk memerangi ISIS, mereka hanya membutuhkan dukungan udara.
Namun, Obama menegaskan bahwa apa yang dilakukan AS kali tidak akan sama seperti yang dahulu mereka lakukan. Dimana, dulu AS melakukan invasi besar-besaran ke Irak, untuk menjatuhkan rezim Sadam Hussein.
"Ketika saya mengatakan tidak untuk pasukan di darat, saya pikir orang-orang Amerika mengerti umumnya bahwa kita tidak akan melakukan invasi gaya Irak atau Suriah, dengan batalion yang bergerak melintasi padang pasir," ucap Obama.
"Tapi, apa yang saya sudah jelaskan tentang hal ini adalah bahwa kita akan secara sistematis menekan dan akhirnya menghancurkan ISIS dan itu mengharuskan kita untuk memiliki komponen militer di darat," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (4/12).
AS berencana untuk mengirimkan setidaknya 150 orang pasukan khusus ke Irak, untuk membantu memerangi ISIS. Jumlah ini meningkat, karena sebelumnya AS hanya berencana mengirimkan 50 pasukan ke negara tersebut.
Irak sendiri sejatinya sudah menolak rencana AS tersebut. Negeri Seribu Satu Malam itu menegaskan, mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan asing untuk memerangi ISIS, mereka hanya membutuhkan dukungan udara.
(esn)