Kremlin Dituding Ekspansi Pangkalan Militer di Suriah
A
A
A
HOMS - Kremlin dituding memperluas pangkalan militer di wilayah Suriah. Tudingan itu disampaikan para aktivis Suriah.
Menurut para aktivis, Rusia membangun pangkalan udara kedua untuk misi tempurnya di Suriah. Pembangunan itu berlangsung di pangkalan udara Shaayrat, sekitar 40 kilometer (25 mil) sebelah tenggara dari Kota Homs.
Ekspansi pangkalan militer Kremlin itu memungkinkan Rusia menggencarkan serangan udaranya terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok teror lain di Suriah.
Rusia diketahui mulai meluncurkan agresi terhadap ISIS di Suriah sejak 30 September 2015 menggunakan pangkalan udara Basel al-Assad milik rezim Suriah di Provinsi Latakia. Di pangkalan udara itulah, pesawat jet pembom Su-24 dan helikopter militer Rusia setiap harinya lepas landas. Pangkalan militer itu juga dikenal sebagai pangkalan Hmeimim.
Bebars Al-Talawi, seorang aktivis yang berbasis di Homs dan Rami Abdurrahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, melaporkan bahwa militer Rusia melakukan aktivitas di Shaayrat. Namun, belum ada tanda-tanda Rusia mengoperasikan pesawat-pesawat jet tempurnya di pangkalan itu.
Menurut Al-Talawi, ada laporan bahwa senjata Rusia, termasuk artileri, telah dibawa pangkalan itu dalam beberapa hari terakhir. Dia membenarkan bahwa landasan pacu di pangkalan itu sedang diperluas, namun belum digunakan oleh pesawat tempur Rusia.
Pemerintah Rusia belum berkomentar terkait tudingan melakukan ekspansi pangkalan militer di Suriah. Sementara itu, seorang pejabat militer AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa AS telah melihat personel militer Rusia di Shaayrat, tapi tidak pesawat tempur Rusia di sana.
Pada briefing Pentagon secara terpisah Rabu lalu, juru bicara militer AS di Baghdad, Kolonel Steve Warren, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia telah memperluas basis militernya di Suriah.”Fasilitas sekitar empat atau mungkin lima tempat yang berbeda di dalam dan sekitar wilayah Latakia,” katanya, seperti dikutip AP, semalam.
Menurut para aktivis, Rusia membangun pangkalan udara kedua untuk misi tempurnya di Suriah. Pembangunan itu berlangsung di pangkalan udara Shaayrat, sekitar 40 kilometer (25 mil) sebelah tenggara dari Kota Homs.
Ekspansi pangkalan militer Kremlin itu memungkinkan Rusia menggencarkan serangan udaranya terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok teror lain di Suriah.
Rusia diketahui mulai meluncurkan agresi terhadap ISIS di Suriah sejak 30 September 2015 menggunakan pangkalan udara Basel al-Assad milik rezim Suriah di Provinsi Latakia. Di pangkalan udara itulah, pesawat jet pembom Su-24 dan helikopter militer Rusia setiap harinya lepas landas. Pangkalan militer itu juga dikenal sebagai pangkalan Hmeimim.
Bebars Al-Talawi, seorang aktivis yang berbasis di Homs dan Rami Abdurrahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, melaporkan bahwa militer Rusia melakukan aktivitas di Shaayrat. Namun, belum ada tanda-tanda Rusia mengoperasikan pesawat-pesawat jet tempurnya di pangkalan itu.
Menurut Al-Talawi, ada laporan bahwa senjata Rusia, termasuk artileri, telah dibawa pangkalan itu dalam beberapa hari terakhir. Dia membenarkan bahwa landasan pacu di pangkalan itu sedang diperluas, namun belum digunakan oleh pesawat tempur Rusia.
Pemerintah Rusia belum berkomentar terkait tudingan melakukan ekspansi pangkalan militer di Suriah. Sementara itu, seorang pejabat militer AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa AS telah melihat personel militer Rusia di Shaayrat, tapi tidak pesawat tempur Rusia di sana.
Pada briefing Pentagon secara terpisah Rabu lalu, juru bicara militer AS di Baghdad, Kolonel Steve Warren, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia telah memperluas basis militernya di Suriah.”Fasilitas sekitar empat atau mungkin lima tempat yang berbeda di dalam dan sekitar wilayah Latakia,” katanya, seperti dikutip AP, semalam.
(mas)