Mantan Bos Pentagon: AS Dorong Risiko Kiamat Nuklir
A
A
A
WASHINGTON - Mantan bos Pentagon, William Perry, mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) mendorong risiko kiamat nuklir karena sudah di ambang perlombaan senjata nuklir baru. Menurutnya, ketegangan dengan Rusia pada saat ini akan meningkatkan risiko seperti situasi pada level Perang Dingin.
William Perry yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS atau Kepala Pentagon tahun 1994-1997 di bawah pemerintahan Presiden Bill Clinton menyampaikan peringatan itu pada Kamis kemarin dalam acara yang digelar oleh Defense Writers Group.
”Kami sekarang di jurang, mungkin saya harus mengatakan sudah di ambang dari perlombaan senjata nuklir baru,” katanya. ”Perlombaan senjata ini setidaknya akan semahal perlombaan senjata yang kami punya selama Perang Dingin, yang banyak uang,” lanjut William Perry, seperti dikutip Sputnik, Jumat (4/12/2015).
Pentagon saat mulai melakukan perbaikan besar dari triad nuklir, yang terdiri dari pesawat pembom, kapal selam dan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang semuanya disediakan senjata nuklir. Perry menyerukan AS agar melanggar triad itu dengan membongkar stockpile ICBM.
ICBM, kata Perry tidak perlu. ”Itu tidak diperlukan. Setiap definisi wajar dari pencegahan tidak akan mengharuskan dengan kaki ketiga,” lanjutnya mengacu pada opsi penggunaan senjata nuklir.
Dalam penilaian Agustus, “The Center forStrategic and Budgetary Assessments” melaporkan ada proyek yang akan memakan biaya lebih dari USD700 miliar selama 25 tahun ke depan untuk rekapitalisasi triad nuklir.
Menurut Perry, tindakan menghabiskan uang seperti itu sebagai tindakan bodoh karena AS sejatinya mampu membuat program lain untuk menangkal senjata nuklir.
Perry melanjutkan bahwa, risiko perang nuklir diperparah oleh memburuknya hubungan antara Moskow dan Washington sejak runtuhnya Uni Soviet. ”Hari ini--mungkin saya tidak akan mengatakan ini 10 tahun yang lalu--tapi hari ini sekarang kita menghadapi jenis bahaya peristiwa nuklir seperti yang kami miliki selama Perang Dingin, perang yang disengaja,” katanya.
”Saya melihat ini penting untuk menghentikan perlombaan senjata nuklir sialan ini ketimbang mempercepat,” imbuh dia.
William Perry yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS atau Kepala Pentagon tahun 1994-1997 di bawah pemerintahan Presiden Bill Clinton menyampaikan peringatan itu pada Kamis kemarin dalam acara yang digelar oleh Defense Writers Group.
”Kami sekarang di jurang, mungkin saya harus mengatakan sudah di ambang dari perlombaan senjata nuklir baru,” katanya. ”Perlombaan senjata ini setidaknya akan semahal perlombaan senjata yang kami punya selama Perang Dingin, yang banyak uang,” lanjut William Perry, seperti dikutip Sputnik, Jumat (4/12/2015).
Pentagon saat mulai melakukan perbaikan besar dari triad nuklir, yang terdiri dari pesawat pembom, kapal selam dan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang semuanya disediakan senjata nuklir. Perry menyerukan AS agar melanggar triad itu dengan membongkar stockpile ICBM.
ICBM, kata Perry tidak perlu. ”Itu tidak diperlukan. Setiap definisi wajar dari pencegahan tidak akan mengharuskan dengan kaki ketiga,” lanjutnya mengacu pada opsi penggunaan senjata nuklir.
Dalam penilaian Agustus, “The Center forStrategic and Budgetary Assessments” melaporkan ada proyek yang akan memakan biaya lebih dari USD700 miliar selama 25 tahun ke depan untuk rekapitalisasi triad nuklir.
Menurut Perry, tindakan menghabiskan uang seperti itu sebagai tindakan bodoh karena AS sejatinya mampu membuat program lain untuk menangkal senjata nuklir.
Perry melanjutkan bahwa, risiko perang nuklir diperparah oleh memburuknya hubungan antara Moskow dan Washington sejak runtuhnya Uni Soviet. ”Hari ini--mungkin saya tidak akan mengatakan ini 10 tahun yang lalu--tapi hari ini sekarang kita menghadapi jenis bahaya peristiwa nuklir seperti yang kami miliki selama Perang Dingin, perang yang disengaja,” katanya.
”Saya melihat ini penting untuk menghentikan perlombaan senjata nuklir sialan ini ketimbang mempercepat,” imbuh dia.
(mas)