Putin Muak, Sebut Pemimpin Turki Munafik

Jum'at, 04 Desember 2015 - 08:08 WIB
Putin Muak, Sebut Pemimpin Turki Munafik
Putin Muak, Sebut Pemimpin Turki Munafik
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pidato tahunan di hadapan parlemen meluapkan kemuakannya pada pemimpin Turki yang dia yakini sudah berkomplot dengan ISIS. Putin terang-terangan menyebut para pemimpin Turki munafik karena merasa paling benar meski menembak pesawat jet pembom Rusia dari belakang dan menutupi kejahatan teroris.

Putin belum bisa menerima bahwa pemimpin Turki kehilangan “kewarasannya” sehingga menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 yang sedang memerangi kelompok teror di Suriah. “Allah memutuskan untuk menghukum kelompok penguasa di Turki dengan menghilangkan kewarasan mereka,” kata Putin.

(Baca: Allah Hukum Pemimpin Turki dengan Hilangkan Pikiran Mereka)

Putin menekankan bahwa kemarahan Moskow atas insiden tersebut diarahkan pada individu tertentu dan bukan pada orang-orang Turki. ”Kami memiliki banyak teman di Turki," katanya. "Mereka harus tahu bahwa kita tidak menyamakan mereka dan bagian dari kepemimpinan Turki saat ini, yang memegang tanggung jawab langsung atas kematian tentara kami di Suriah,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pembunuhan terhadap perwira Rusia (pilot Su-34) akan memiliki konsekuensi jangka panjang bagi mereka yang bertanggung jawab. ”Kami tidak akan melupakan bantuan untuk teroris ini. Kami selalu menganggap sebagai tindakan pengkhianatan terburuk dan paling memalukan. Mereka yang di Turki tahu itu bahwa, yang menembak pilot kami di belakang, yang munafik, yang mencoba untuk membenarkan diri mereka sendiri atas tindakan mereka dan menutupi kejahatan teroris,” kesal Putin.

Putin menekankan bahwa operasi tempur Rusia di Suriah ditujukan pertama dan terutama untuk mencegah militan asal Rusia dan negara-negara tetangganya yang pergi ke Timur Tengah kembali ke negara asal dan membawa ancaman serangan teroris ke Rusia.

”Mereka mendapatkan uang, senjata, mengumpulkan kekuatan. Jika mereka lebih kuat, menang di sana, mereka pasti akan datang ke sini untuk menabur ketakutan dan kebencian, ledakan, pembunuhan dan penyiksaan pada orang-orang,” kata Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (4/12/2015).

Putin menyerukan semua negara yang telah berjanji untuk memerangi terorisme agar bergabung dan meninggalkan gagasan bahwa kelompok teroris dapat digunakan untuk tujuan negaranya sendiri. Dia menekankan bahwa munculnya terorisme di Timur Tengah selama beberapa tahun terakhir disebabkan karena campur tangan asing.

”Beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika Utara stabil dan relatif makmur seperti Irak, Libya, Suriah telah berubah menjadi zona kekacauan dan anarki yang menimbulkan ancaman bagi seluruh dunia,” katanya.

(Baca juga: Turki Sebut Tuduhan Rusia Hanya Propaganda ala Soviet)

Kemarin, Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu menolak tuduhan Rusia yang menyatakan Turki membeli minyak dari ISIS. Menurut Davutoglu, tudingan itu tidak lebih dari sebuah propaganda ala Uni Soviet di era Perang Dingin.

”Pada periode Perang Dingin, Uni Soviet mempunyai mesin propaganda. Ini adalah tradisi lama, tapi kemudian diangkat lagi. Tidak ada kebenaran yang menempel pada kebohongan bergaya mesin propaganda ala Uni Soviet," kata Davutoglu seperti dikutip Reuters.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5761 seconds (0.1#10.140)