Laporan IAEA Bikin Teheran Sumringah
A
A
A
TEHERAN - Negosiator nuklir Iran menyambut baik laporan badan pengawas atom internasional, IAEA, terkait program nuklir Teheran yang menyatakan negara itu tidak lagi mengembangkan senjata nuklir setelah tahun 2009.
"Laporan IAEA tentang senjata nuklir di masa lalu menunjukkan tidak ada tanda-tanda program nuklir untuk kepentingan militer dan menegaskan bahwa program nuklir Iran untuk kepentingan damai," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, yang disitir Reuters dari kantor berita IRNA, Kamis (3/12/2015).
Laporan IAEA ini sendiri mempunyai makna tersendiri bagi Iran. Laporan ini dibutuhkan untuk menjadi dasar pencabutan sejumlah sanksi yang dijatuhkan kepada Teheran oleh PBB dan sejumlah negara termasuk Amerika Serikat (AS).
Hal ini sesuai dengan perjanjian nuklir internasional yang ditandatangani Iran dengan enam negara simbol kekuatan dunia pada Juli lalu. Dalam laporannya, IAEA menyatakan, Iran terbukti mengembangkan senjata nuklir pada masa lalu.
Iran memiliki rancangan program nuklir terpadu sampai tahun 2003. Mereka juga sempat melakukan penelitian tentang senjata nuklir secara sporadis sebelum akhirnya menghentikan semua aktivitas tersebut pada tahun 2009.
"Laporan IAEA tentang senjata nuklir di masa lalu menunjukkan tidak ada tanda-tanda program nuklir untuk kepentingan militer dan menegaskan bahwa program nuklir Iran untuk kepentingan damai," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, yang disitir Reuters dari kantor berita IRNA, Kamis (3/12/2015).
Laporan IAEA ini sendiri mempunyai makna tersendiri bagi Iran. Laporan ini dibutuhkan untuk menjadi dasar pencabutan sejumlah sanksi yang dijatuhkan kepada Teheran oleh PBB dan sejumlah negara termasuk Amerika Serikat (AS).
Hal ini sesuai dengan perjanjian nuklir internasional yang ditandatangani Iran dengan enam negara simbol kekuatan dunia pada Juli lalu. Dalam laporannya, IAEA menyatakan, Iran terbukti mengembangkan senjata nuklir pada masa lalu.
Iran memiliki rancangan program nuklir terpadu sampai tahun 2003. Mereka juga sempat melakukan penelitian tentang senjata nuklir secara sporadis sebelum akhirnya menghentikan semua aktivitas tersebut pada tahun 2009.
(ian)