AS Akan Kirim 100 Pasukan Khusus ke Irak
A
A
A
WASHINGTON - Juru bicara militer Amerika Serikat untuk operasi memerangi ISIS, Kolonel Steve Warren mengatakan, Pentagon kemungkinan akan mengirimkan 100 personel pasukan khusus ke Irak.
"Pasukan ini mayoritas benar-benar akan menjadi pasukan pendukung untuk segalanya, mulai dari pilot hingga pengumpul data intelijen. Jadi yang akan melakukan operasi offensif atau kinetic jumlahnya sangat kecil, dua digit saja," kata Warren seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/12/2015).
Warren mengungkapkan, saat ini jumlah personel militer AS yang bertugas di Irak angkanya mencapai 3.550 dan rencananya akan ditambah 100 personel.
"Kami berharap begitu. Jadi kami bisa memadukan semua personel pendukung yang diperlukan dan pemerintah memutuskan akan mengirimkan 100 personil tambahan pada akhir pekan ini," kata Warren.
Sebelumnya, saat berbicara dengan parlemen, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter menyatakan akan mengirimkan pasukan khusus ke Irak untuk membantu memerangi ISIS.
Namun, rencana ini sendiri mendapat tentangan dari pemerintah Irak yang menyatakan tidak membutuhkan pasukan asing untuk memerangi ISIS. Sedangkan kelompok milisi Syiah Irak mengancam akan memerangi pasukan khusus AS yang akan dikirim ke Irak.
"Pasukan ini mayoritas benar-benar akan menjadi pasukan pendukung untuk segalanya, mulai dari pilot hingga pengumpul data intelijen. Jadi yang akan melakukan operasi offensif atau kinetic jumlahnya sangat kecil, dua digit saja," kata Warren seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/12/2015).
Warren mengungkapkan, saat ini jumlah personel militer AS yang bertugas di Irak angkanya mencapai 3.550 dan rencananya akan ditambah 100 personel.
"Kami berharap begitu. Jadi kami bisa memadukan semua personel pendukung yang diperlukan dan pemerintah memutuskan akan mengirimkan 100 personil tambahan pada akhir pekan ini," kata Warren.
Sebelumnya, saat berbicara dengan parlemen, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter menyatakan akan mengirimkan pasukan khusus ke Irak untuk membantu memerangi ISIS.
Namun, rencana ini sendiri mendapat tentangan dari pemerintah Irak yang menyatakan tidak membutuhkan pasukan asing untuk memerangi ISIS. Sedangkan kelompok milisi Syiah Irak mengancam akan memerangi pasukan khusus AS yang akan dikirim ke Irak.
(ian)