Insiden Su-24 Ungkap Wajah Turki yang Sebenarnya
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut insiden Su-24 telah mengungkap wajah sebenarnya dari Turki. Insiden itu benar-benar menguak kepentingan dan tujuan sebenarnya dari Turki di Suriah.
Assad mengatakan, insiden Su-24 disebabkan oleh rasa frustasi Turki terhadap Rusia. Dimana, Negeri Beruang Merah itu berhasil melemahkan ISIS, kelompok yang dalam pandangan Assad merupakan mitra Turki.
"Kegagalan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Suriah, kegagalan kelompok teror yang mereka dukung bisa menyebabkan matinya pengaruh politik dirinya (Erdogan). Sehingga dia berusaha untuk melakukan sesutu, yang ditujukan sebagai rintangan dari kemajuan yang sudah dicapai Rusia," ucap Assad.
"Jadi, dia melakukan hal itu (menembak jatuh jet Rusia). Tapi, saya berpikir itu akan mengubah keseimbangan yang ada. Perang terhadap terorisme akan terus berlangsung," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (2/12).
Dirinya juga menuturkan, penembakan Su-24 turut menunjukan sifat asli dari Erdogan, yang menurutnya tidak memiliki belas kasihan sama sekali. Dirinya meyakini, insiden ini akan menjadi yang terakhir. "Mungkin dia akan melakukan dengan cara yang sama, atau dengan cara lain," imbuhnya.
Sementara itu, di saat yang sama pemimpin Suriah itu juga mengatakan dirinya tidak berpikir bahwa insiden yang menimpa Su-24 tersebut akan mempengaruhi pembicaraan damai di negaranya.
Assad mengatakan, insiden Su-24 disebabkan oleh rasa frustasi Turki terhadap Rusia. Dimana, Negeri Beruang Merah itu berhasil melemahkan ISIS, kelompok yang dalam pandangan Assad merupakan mitra Turki.
"Kegagalan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Suriah, kegagalan kelompok teror yang mereka dukung bisa menyebabkan matinya pengaruh politik dirinya (Erdogan). Sehingga dia berusaha untuk melakukan sesutu, yang ditujukan sebagai rintangan dari kemajuan yang sudah dicapai Rusia," ucap Assad.
"Jadi, dia melakukan hal itu (menembak jatuh jet Rusia). Tapi, saya berpikir itu akan mengubah keseimbangan yang ada. Perang terhadap terorisme akan terus berlangsung," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (2/12).
Dirinya juga menuturkan, penembakan Su-24 turut menunjukan sifat asli dari Erdogan, yang menurutnya tidak memiliki belas kasihan sama sekali. Dirinya meyakini, insiden ini akan menjadi yang terakhir. "Mungkin dia akan melakukan dengan cara yang sama, atau dengan cara lain," imbuhnya.
Sementara itu, di saat yang sama pemimpin Suriah itu juga mengatakan dirinya tidak berpikir bahwa insiden yang menimpa Su-24 tersebut akan mempengaruhi pembicaraan damai di negaranya.
(esn)