Perusahaan Pembuat Helikopter VVIP Presiden Jokowi Terlibat Korupsi
A
A
A
JAKARTA - AgustaWestland, perusahaan yang memproduksi helikopter VVIP yang rencananya dipilih sebagai moda Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ternyata terlibat korupsi. Intelijen India membongkar skandal korupsi perusahaan itu ketika memenangkan kontrak penyediaan 12 helikopter untuk presiden dan para pejabat tinggi India.
Badan Pusat Intelijen India (CBI) telah mengumumkan bahwa mereka telah menerima bukti baru yang bisa membuka kasus korupsi itu. Kasus ini berkisar pada pembelian sejumlah helikopter VVIP AW-101 AgustaWestland oleh pemerintah India.
Pada tahun 2010 Angkatan Udara India (IAF) mengumumkan bahwa mereka telah diberikan kontrak oleh AugustaWestland terkait penyediaan 12 helikopter yang akan digunakan oleh presiden dan pejabat tinggi lainnya.
Namun, hal itu berkembang menjadi skandal korupsi yang meluas pada tahun 2013 menyusul penangkapan Giuseppe Orsi, CEO Finmeccanica, perusahaan induk AgustaWestland, oleh pihak berwenang Italia atas tuduhan korupsi.
Ada tuduhan bahwa AgustaWestland membayar pejabat tertentu di India untuk memenangkan kontrak senilai USD540 juta. Sebagai buntut dari tuduhan ini, beberapa tokoh pemerintah India diperintahkan CBI untuk diselidiki terkait skandal yang melibatkan Menteri Pertahanan India.
Sebagai imbas dari skandal ini, India membatalkan kontrak dengan AugustaWestland pada tahun 2014 dan berhasil mengembalikan uang yang sudah mereka transfer ke perusahaan helikopter mewah itu.
Pemerintah Italia pada ahkhirnya memberikan CD berisi informasi penuh kepada CBI. CD itu sendiri terdapat data pada beberapa perusahaan terkait Giuseppe Orsi, dan mantan kepala AgustaWestland Spagnolini Bruno, serta transaksi bank dan dokumen lainnya.
”Ini merupakan perkembangan penting terkait penyelidikan yang terjebak karena tidak ada kerjasama dari Italia untuk 2,5 tahun. CD ini untuk penyelidikan korupsi, "kata seorang perwira CBI kepada Times of India. Saat ini, CBI bekerja melalui dokumen dan menerjemahkan isinya yang aslinya dalam versi bahasa Italia.
Badan Pusat Intelijen India (CBI) telah mengumumkan bahwa mereka telah menerima bukti baru yang bisa membuka kasus korupsi itu. Kasus ini berkisar pada pembelian sejumlah helikopter VVIP AW-101 AgustaWestland oleh pemerintah India.
Pada tahun 2010 Angkatan Udara India (IAF) mengumumkan bahwa mereka telah diberikan kontrak oleh AugustaWestland terkait penyediaan 12 helikopter yang akan digunakan oleh presiden dan pejabat tinggi lainnya.
Namun, hal itu berkembang menjadi skandal korupsi yang meluas pada tahun 2013 menyusul penangkapan Giuseppe Orsi, CEO Finmeccanica, perusahaan induk AgustaWestland, oleh pihak berwenang Italia atas tuduhan korupsi.
Ada tuduhan bahwa AgustaWestland membayar pejabat tertentu di India untuk memenangkan kontrak senilai USD540 juta. Sebagai buntut dari tuduhan ini, beberapa tokoh pemerintah India diperintahkan CBI untuk diselidiki terkait skandal yang melibatkan Menteri Pertahanan India.
Sebagai imbas dari skandal ini, India membatalkan kontrak dengan AugustaWestland pada tahun 2014 dan berhasil mengembalikan uang yang sudah mereka transfer ke perusahaan helikopter mewah itu.
Pemerintah Italia pada ahkhirnya memberikan CD berisi informasi penuh kepada CBI. CD itu sendiri terdapat data pada beberapa perusahaan terkait Giuseppe Orsi, dan mantan kepala AgustaWestland Spagnolini Bruno, serta transaksi bank dan dokumen lainnya.
”Ini merupakan perkembangan penting terkait penyelidikan yang terjebak karena tidak ada kerjasama dari Italia untuk 2,5 tahun. CD ini untuk penyelidikan korupsi, "kata seorang perwira CBI kepada Times of India. Saat ini, CBI bekerja melalui dokumen dan menerjemahkan isinya yang aslinya dalam versi bahasa Italia.
(mas)