Kobarkan Papua Merdeka, Filep Karma Tak Percaya Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Filep Karma, aktivis terkemuka Papua yang bebaskan bulan ini setelah lebih dari satu dekade mendekam di balik jeruji besi, bersumpah untuk memerdekakan Papua dari Indonesia. Dia tidak percaya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memutuskan masa depan Papua karena tak punya pengaruh terhadap militer Indonesia.
”Saya percaya Jokowi sebagai (sosok) pribadi, tapi saya tidak percaya dia sebagai presiden," kata Karma, mengacu kepada jabatan presiden dan pengaruhnya. ”Sebagai presiden dan panglima tertinggi, dia tidak memiliki pengaruh terhadap militer dan polisi,” lanjut Karma, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/12/2015).
(Baca: Dibebaskan Indonesia, Filep Karma Justru Bersumpah Merdekakan Papua)
Dia janji menghidupkan kembali gerakan kemerdekaan Papua dan siap dijebloskan lagi ke penjara jika perlu. Filep Karma sejatinya mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang ingin membuka wilayah Papua yang miskin setelah beberapa dasawarsa dilanda konflik. Tapi, dia merasa itu belum cukup.
Ditanya apakah dia akan melakukan upacara lagi dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora, Karma menjawab; ”Saya tidak akan mengatakan di sini, apakah saya akan menaikkan bendera atau tidak, saya telah mengangkat bendera dalam hati saya dan dalam pikiran saya.”
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Indonesia, Luhut Pandjaitan membela Presiden Jokowi terkait kritik dari Filep Karma. Menurut Luhut, program pemerintah di Papua berjalan dengan baik.
”Anda dapat meragukan kemampuannya tetapi kenyataannya adalah bahwa hal-hal ada sekarang berjalan sesuai rencana,” kata Luhut Pandjaitan.
”Saya percaya Jokowi sebagai (sosok) pribadi, tapi saya tidak percaya dia sebagai presiden," kata Karma, mengacu kepada jabatan presiden dan pengaruhnya. ”Sebagai presiden dan panglima tertinggi, dia tidak memiliki pengaruh terhadap militer dan polisi,” lanjut Karma, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/12/2015).
(Baca: Dibebaskan Indonesia, Filep Karma Justru Bersumpah Merdekakan Papua)
Dia janji menghidupkan kembali gerakan kemerdekaan Papua dan siap dijebloskan lagi ke penjara jika perlu. Filep Karma sejatinya mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang ingin membuka wilayah Papua yang miskin setelah beberapa dasawarsa dilanda konflik. Tapi, dia merasa itu belum cukup.
Ditanya apakah dia akan melakukan upacara lagi dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora, Karma menjawab; ”Saya tidak akan mengatakan di sini, apakah saya akan menaikkan bendera atau tidak, saya telah mengangkat bendera dalam hati saya dan dalam pikiran saya.”
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Indonesia, Luhut Pandjaitan membela Presiden Jokowi terkait kritik dari Filep Karma. Menurut Luhut, program pemerintah di Papua berjalan dengan baik.
”Anda dapat meragukan kemampuannya tetapi kenyataannya adalah bahwa hal-hal ada sekarang berjalan sesuai rencana,” kata Luhut Pandjaitan.
(mas)