Jerman Butuh 1.200 Tentara untuk Tumpas ISIS di Suriah
A
A
A
BERLIN - Kepala Staf Militer Jerman, Inspektur Jenderal Volker Wieker, mengatakan bahwa, setidaknya 1.200 tentara militer akan dibutuhkan untuk menumpas ISIS. Ribuan tentara itu untuk mendukung operasi pesawat Angkatan Udara dan kapal perang yang hendak beroperasi di Suriah.
”Dari sudut pandang militer, untuk memastikan pengoperasian pesawat terbang kita membutuhkan sekitar 1.200 personel militer,” kata Wieker kepada surat kabar Bild am Sonntag, kemarin.
Wieker mengatakan bahwa mandat untuk penyebaran pesawat tempur ke Suriah diberikan pada akhir tahun.
“Penyebaran pasukan Jerman bisa terjadi sangat cepat setelah mandat,” kata Wieker. Jika disetujui, misi mungkin menjadi penyebaran asing terbesar dari Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Kesatuan Jerman).
”Dari sudut pandang militer, ISIS saat ini ancaman terbesar di kawasan itu,” ujarnya. Berlin telah berencana untuk mengerahkan empat hingga enam pesawat jet Tornado untuk membantu Prancis memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Selain itu, kapal juga akan dikerahkan untuk membantu melindungi kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, yang ditempatkan di Mediterania.
”Apa yang dibutuhkan adalah informasi di lapangan untuk menggunakan kekuatan tersebut secara efektif. Untuk tujuan ini Tornado kami dapat memberikan kontribusi besar,” katanya.
Menurut Wieker, Jerman saat ini sedang bersiap untuk menyebarkan pesawat mereka baik di Turki atau Yordania. Keputusan Jerman untuk ambil bagian dalam misi tempur melawan ISIS di bawah koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) muncul setelah Kanselir Angela Merkel berjanji untuk mendukung Prancis dalam perang melawan ISIS usai rentetan serangan mengerikan pada 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang.
”Dari sudut pandang militer, untuk memastikan pengoperasian pesawat terbang kita membutuhkan sekitar 1.200 personel militer,” kata Wieker kepada surat kabar Bild am Sonntag, kemarin.
Wieker mengatakan bahwa mandat untuk penyebaran pesawat tempur ke Suriah diberikan pada akhir tahun.
“Penyebaran pasukan Jerman bisa terjadi sangat cepat setelah mandat,” kata Wieker. Jika disetujui, misi mungkin menjadi penyebaran asing terbesar dari Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Kesatuan Jerman).
”Dari sudut pandang militer, ISIS saat ini ancaman terbesar di kawasan itu,” ujarnya. Berlin telah berencana untuk mengerahkan empat hingga enam pesawat jet Tornado untuk membantu Prancis memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Selain itu, kapal juga akan dikerahkan untuk membantu melindungi kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, yang ditempatkan di Mediterania.
”Apa yang dibutuhkan adalah informasi di lapangan untuk menggunakan kekuatan tersebut secara efektif. Untuk tujuan ini Tornado kami dapat memberikan kontribusi besar,” katanya.
Menurut Wieker, Jerman saat ini sedang bersiap untuk menyebarkan pesawat mereka baik di Turki atau Yordania. Keputusan Jerman untuk ambil bagian dalam misi tempur melawan ISIS di bawah koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) muncul setelah Kanselir Angela Merkel berjanji untuk mendukung Prancis dalam perang melawan ISIS usai rentetan serangan mengerikan pada 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang.
(mas)