Suriah Tuduh Turki dan ISIS Tukar Minyak dengan Senjata

Minggu, 29 November 2015 - 11:54 WIB
Suriah Tuduh Turki dan...
Suriah Tuduh Turki dan ISIS Tukar Minyak dengan Senjata
A A A
DAMASKUS - Pemerintah Suriah menuduh Turki meningkatkan senjata, amunisi dan peralatan tempur ke militan di Suriah. Menurut rezim Damaskus, senjata-senjata Turki itu ditukar dengan minyak dan barang antik ISIS hasil jarahan.

”Kami memiliki informasi tertentu, di mana Pemerintah Turki baru-baru ini meningkatkan dukungan bagi teroris dan meningkatkan pasokan senjata dan amunisi untuk melanjutkan tindakan kriminal mereka dalam pertukaran minyak dan barang antik yang dijarah dari Suriah dan Irak dengan harga murah,” bunyi pernyataan Komando Umum Militer Suriah yang dilansir kantor berita negara Suriah, SANA, Minggu (29/11/2015).

“Mengambil keuntungan dari Kehadiran teroris, diaktifkan untuk mengontrol wilayah perbatasan,” lanjut pernyataan itu.

(Baca: Menlu Suriah: ISIS Dapat Senjata dari Turki)

Media Pemerintah Suriah itu melanjutkan, bahwa pengiriman senjata baru Turki yang diduga dibayar dengan minyak selundupan dan artefak itu pengirimannya disamarkan dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Dengan cara itu, distribusinya bisa mudah melewati kontrol perbatasan Turki.

Selain itu, Turki juga dituduh meningkatkan ketegangan di perbatasan dengan menembaki basis tentara Suriah di Provinsi Latakia sebelah barat laut dari Gunung al-Aqra'a pada Jumat malam.

Presiden Turki, Tayyip Erdogan, menolak tuduhan bahwa Ankara terlibat dalam perdagangan minyak dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Erdogan yang menantang semua pihak untuk membuktikan tuduhan itu, telah menuduh balik Suriah yang membeli minyak ISIS.

(Baca: Erdogan: Sebut Turki Kaki Tangan ISIS, Putin Salah Besar)

Dugaan “main mata” Pemerintah Erdogan dengan ISIS itu juga pernah diungkap media Turki, Cumhuriyet. Imbasnya, pemimpin redaksinya, Can Dundar, dan perwakilan media itu di Ankara, Erdem Gul, diadili atas tuduhan melakukan spionase.

Media itu pada Mei lalu mempublikasikan laporan yang mengungkapkan bahwa senjata Turki sedang ditransfer ke Suriah oleh badan intelijen Turki. Laporan itu disertai bukti video berupa lalu lintas truk Turki yang diyakini memuat senjata menuju wilayah Suriah.

Erdogan marah atas laporan media tersebut. Dia menggugat surat kabar Cumhuriyet. Jika terbukti bersalah, dua wartawan Turki tersebut bisa dihukum penjara seumur hidup.

(Baca: Ungkap Turki Persenjatai Militan Suriah, 2 Wartawan Diadili)
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3391 seconds (0.1#10.140)