Mantan Pejabat AS Bilang Turki Terang-terangan Dukung ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Mantan penasihat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), David Phillips, mengatakan bahwaTurki sudah terang-terangan memberikan dukungan material kepada ISIS untuk menggulingkan musuh bersama, Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Para Rabu kemarin, Duta Besar Rusia untuk Prancis, Alexander Orlov, mengatakan bahwa Turki telah memainkan peran "ambigu" dalam kampanye melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab, Turki seolah-olah bertindak sebagai kaki tangan untuk kegiatan kelompok teroris.
Tapi, menurut Phillips, peran Turki bukan ambigu lagi.”Bukan ambigu. Itu sudah terang-terangan mendukung ISIS,” kata Phillips, yang saat ini menjabat sebagai Direktur ofColumbia University’s Peace-building and Rights Program kepada Sputnik.
“Ini (Turki) telah memberikan dukungan logistik, uang, senjata, transportasi dan layanan kesehatan untuk milisi yang terluka,” lanjut dia.
Phillips menjelaskan bahwa Turki telah ISIS demi melengserkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dari kekuasaannya di Suriah. Terlebih, kata dia, ada “ikatan spiritual” yang ada antara partai berkuasa Turki dengan kelompok “jihad”.
”Ketika Wakil Perdana Menteri Turki mengatakan, wanita seharusnya tidak tersenyum atau tertawa di depan umum karena menarik perhatian untuk diri mereka sendiri, itu adalah sesuatu yang Anda harapkan dari (pemimpin ISIS Abu Bakar) Baghdadi,” imbuh Phillips.
Phillips juga mengatakan bahwa, dukungan Rusia bagi Assad belum membantu untuk menyelesaikan masalah. Tapi, dia tidak terkejut jika Rusia dan Turki terlibat insiden karena tujuan mereka saling bertentangan. Puncaknya, pada Selasa lalu pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia di dekat perbatasan Suriah-Turki.
Para Rabu kemarin, Duta Besar Rusia untuk Prancis, Alexander Orlov, mengatakan bahwa Turki telah memainkan peran "ambigu" dalam kampanye melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab, Turki seolah-olah bertindak sebagai kaki tangan untuk kegiatan kelompok teroris.
Tapi, menurut Phillips, peran Turki bukan ambigu lagi.”Bukan ambigu. Itu sudah terang-terangan mendukung ISIS,” kata Phillips, yang saat ini menjabat sebagai Direktur ofColumbia University’s Peace-building and Rights Program kepada Sputnik.
“Ini (Turki) telah memberikan dukungan logistik, uang, senjata, transportasi dan layanan kesehatan untuk milisi yang terluka,” lanjut dia.
Phillips menjelaskan bahwa Turki telah ISIS demi melengserkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dari kekuasaannya di Suriah. Terlebih, kata dia, ada “ikatan spiritual” yang ada antara partai berkuasa Turki dengan kelompok “jihad”.
”Ketika Wakil Perdana Menteri Turki mengatakan, wanita seharusnya tidak tersenyum atau tertawa di depan umum karena menarik perhatian untuk diri mereka sendiri, itu adalah sesuatu yang Anda harapkan dari (pemimpin ISIS Abu Bakar) Baghdadi,” imbuh Phillips.
Phillips juga mengatakan bahwa, dukungan Rusia bagi Assad belum membantu untuk menyelesaikan masalah. Tapi, dia tidak terkejut jika Rusia dan Turki terlibat insiden karena tujuan mereka saling bertentangan. Puncaknya, pada Selasa lalu pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia di dekat perbatasan Suriah-Turki.
(mas)