Pendukung ISIS Tebar Ancaman, Inggris Target Berikutnya
A
A
A
LONDON - Pendukung kelompok ekstrimis ISIS tak hanya menebar euforia pasca serangan Paris, mereka juga menebar teror di dunia maya. Mereka mengatakan, Inggris bisa jadi akan menjadi lokasi serangan berikutnya.
Seperti dikutip dari laman Express, Sabtu (14/11/2015), para pendukung ISIS mengatakan, London adalah target serangan berikutnya. Mereka juga mengatakan, Washington DC dan Roma juga termasuk target serangan.
London pada tahun 2005 sempat diguncang aksi teror, tepatnya pada bulan Juli. Saat itu, 52 orang penumpang kereta bawah tanah tewas akibat bom bunuh diri yang dilakukan oleh anggota kelompok Al-Qaeda.
Sedangkan aksi teror yang pernah melanda Washington DC terjadi pada April 2013, ketika seorang pria yang diketahui bernama James Dutschke mengirim surat dicampur dengan risin kepada Barack Obama. Rencana Dutschke untuk meracuni Presiden Obama berhasil digagalkan dan ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.
Sementara, aksi teror di kota Roma terjadi pada musim panas lalu. Saat itu, seorang fanatik Roma membawa pisau dan mencoba menggorok seorang turis. Ia diduga berteriak "Allah Maha Besar" dan "Tuhan telah mengirim saya," di depan para pengunjung Colosseum.
Aksi teror terjadi di enam lokasi yang berbeda di Paris, Prancis. Tercatat, 140 orang tewas dalam aksi teror berupa pemboman dan penyanderaan di sebuah gedung teater.
Seperti dikutip dari laman Express, Sabtu (14/11/2015), para pendukung ISIS mengatakan, London adalah target serangan berikutnya. Mereka juga mengatakan, Washington DC dan Roma juga termasuk target serangan.
London pada tahun 2005 sempat diguncang aksi teror, tepatnya pada bulan Juli. Saat itu, 52 orang penumpang kereta bawah tanah tewas akibat bom bunuh diri yang dilakukan oleh anggota kelompok Al-Qaeda.
Sedangkan aksi teror yang pernah melanda Washington DC terjadi pada April 2013, ketika seorang pria yang diketahui bernama James Dutschke mengirim surat dicampur dengan risin kepada Barack Obama. Rencana Dutschke untuk meracuni Presiden Obama berhasil digagalkan dan ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.
Sementara, aksi teror di kota Roma terjadi pada musim panas lalu. Saat itu, seorang fanatik Roma membawa pisau dan mencoba menggorok seorang turis. Ia diduga berteriak "Allah Maha Besar" dan "Tuhan telah mengirim saya," di depan para pengunjung Colosseum.
Aksi teror terjadi di enam lokasi yang berbeda di Paris, Prancis. Tercatat, 140 orang tewas dalam aksi teror berupa pemboman dan penyanderaan di sebuah gedung teater.
(ian)