Teror Paris Renggut 153 Orang, dari AK-47 hingga Pekikan Takbir
A
A
A
PARIS - Korban rentetan teror mengerikan di Paris, Prancis, dilaporkan bertambah jadi 153 orang pada Sabtu (14/11/2015). Banyak saksi bercerita tentang para penyerang yang menggunakan senapan “sejuta umat” AK-47 hingga pekikan takbir sebelum peluru diumbar di salah satu lokasi.
Seorang pejabat Prancis, mengatakan, korban tewas di Paris dan Saint-Denis akibat penembakan dan pemboman menjadi 153 orang. Saint-Denis adalah stadion tempat pertandingan sepak bola digelar yang dihadiri Presiden Prancis Francois Hollande.
Serangan paling horor terjadi di gedung Teater Bataclan tempat konser musik rock digelar. Seorang saksi mengatakan Radio France bahwa penyerang mengunus senapan AK-47 dan memekikkan “Allahuakbar” atau takbir dan mulai mengumbar tembakan.
(Baca juga: Pembantai di Teater Bataclan Paris: Ini untuk Suriah!)
Sebanyak 112 orang tewas dalam pembantaian mengerikan di gedung Teater Bataclan. Seorang wartawan yang berada di sebuah konser berhasil selamat dan menceritakan kejadian mengerikan itu kepada CNN. ”Kami berbohong di lantai agar tidak terluka. Itu kepanikan besar. Pertumpahan darah selama 10 sampai 15 menit,” kata Julien Pearce.
Dia tidak mendengar penyerang berbicara, tapi dia mengatakan bahwa salah satu temannya yang lolos dari maut mengaku mendengar para penyerang berbicara tentang Irak dan Suriah. Menurutnya, ada dua pria berpakaian hitam mulai menembak. Setelah orang-orang yang terluka jatuh ke lantai, orang-orang bersenjata menembak mereka lagi seperti “gaya eksekusi”.
Teror mengerikan juga terjadi di restoran Kamboja, Le Petit Cambodge. Charlotte Brehaut dan teman sedang makan di restoran itu mengatakan, penembakan dimulai dari jalan. ”Tiba-tiba kami mendengar suara tembakan besar dan kaca meluncur melalui jendela. Kita masuk dengan pengunjung lain,” katanya kepada CNN.
Menurut petugas, penyerang meraih lengan seorang wanita di lantai. Wanita itu tidak menanggapi. Wanita itu ditembak di dada dan ada darah di sekelilingnya. Setidaknya 14 orang tewas di Le Petit Cambodge.
Seorang pejabat Prancis, mengatakan, korban tewas di Paris dan Saint-Denis akibat penembakan dan pemboman menjadi 153 orang. Saint-Denis adalah stadion tempat pertandingan sepak bola digelar yang dihadiri Presiden Prancis Francois Hollande.
Serangan paling horor terjadi di gedung Teater Bataclan tempat konser musik rock digelar. Seorang saksi mengatakan Radio France bahwa penyerang mengunus senapan AK-47 dan memekikkan “Allahuakbar” atau takbir dan mulai mengumbar tembakan.
(Baca juga: Pembantai di Teater Bataclan Paris: Ini untuk Suriah!)
Sebanyak 112 orang tewas dalam pembantaian mengerikan di gedung Teater Bataclan. Seorang wartawan yang berada di sebuah konser berhasil selamat dan menceritakan kejadian mengerikan itu kepada CNN. ”Kami berbohong di lantai agar tidak terluka. Itu kepanikan besar. Pertumpahan darah selama 10 sampai 15 menit,” kata Julien Pearce.
Dia tidak mendengar penyerang berbicara, tapi dia mengatakan bahwa salah satu temannya yang lolos dari maut mengaku mendengar para penyerang berbicara tentang Irak dan Suriah. Menurutnya, ada dua pria berpakaian hitam mulai menembak. Setelah orang-orang yang terluka jatuh ke lantai, orang-orang bersenjata menembak mereka lagi seperti “gaya eksekusi”.
Teror mengerikan juga terjadi di restoran Kamboja, Le Petit Cambodge. Charlotte Brehaut dan teman sedang makan di restoran itu mengatakan, penembakan dimulai dari jalan. ”Tiba-tiba kami mendengar suara tembakan besar dan kaca meluncur melalui jendela. Kita masuk dengan pengunjung lain,” katanya kepada CNN.
Menurut petugas, penyerang meraih lengan seorang wanita di lantai. Wanita itu tidak menanggapi. Wanita itu ditembak di dada dan ada darah di sekelilingnya. Setidaknya 14 orang tewas di Le Petit Cambodge.
(mas)