Indonesia Tampung 13.000 Pengungsi
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hasan Kleib menuturkan, ada tiga cara untuk menyelesaikan masalah imigran, yakni repatriasi, resetlement dan reintegrasi. Tapi Indonesia hanya melakukan dua diantaranya.
"Untuk menyelesaikannya ada tiga cara. Bisa repatriasi, resetlement, atau reintegrasi. Kita tidak pernah reintegrasi, karena reintegrasi adalah mengambil mereka menjadi bagian dari komunitas lokal," ujar Hasan pada Selasa (10/11).
"Yang kita lakukan adalah repatriasi dan restlement, bekerjsama dengan UNHCR, UNODC dan IOM. Repartriasi itu memang harus secara sukarela. Kalau mereka tidak mau, mereka minta restlement," lanjutnya.
Dirinya menuturkan, saat ini Indonesia menampung setidaknya 13 ribu pengungsi. Rencananya, untuk mengurangi beban, Indonesia akan mengirimkan sejumlah imigran ke Eropa. Namun, saat ini hal itu sulit dilakukan, karena saat ini negara Eropa sedang dipusingkan oleh masalah imigran.
"Sekarang yang kita hadapi, kita punya 13.000 lebih untuk restelement mereka ke negara-negara yang bersedia menampung. Sebelum ada influx ke Eropa ada celah untuk negara-negara yang mau menampung. Karena dengan beberapa negara seperti Jerman dan Eropa sudah sedikit membuka pintu untuk menerima," sambungnya.
"Tapi dengan adanya influx sekarang ke Eropa, jangankan menerima 5, 10 atau 15 dari Indonesia, mereka saja sudah kewalahan saat ini," pungkasnya.
"Untuk menyelesaikannya ada tiga cara. Bisa repatriasi, resetlement, atau reintegrasi. Kita tidak pernah reintegrasi, karena reintegrasi adalah mengambil mereka menjadi bagian dari komunitas lokal," ujar Hasan pada Selasa (10/11).
"Yang kita lakukan adalah repatriasi dan restlement, bekerjsama dengan UNHCR, UNODC dan IOM. Repartriasi itu memang harus secara sukarela. Kalau mereka tidak mau, mereka minta restlement," lanjutnya.
Dirinya menuturkan, saat ini Indonesia menampung setidaknya 13 ribu pengungsi. Rencananya, untuk mengurangi beban, Indonesia akan mengirimkan sejumlah imigran ke Eropa. Namun, saat ini hal itu sulit dilakukan, karena saat ini negara Eropa sedang dipusingkan oleh masalah imigran.
"Sekarang yang kita hadapi, kita punya 13.000 lebih untuk restelement mereka ke negara-negara yang bersedia menampung. Sebelum ada influx ke Eropa ada celah untuk negara-negara yang mau menampung. Karena dengan beberapa negara seperti Jerman dan Eropa sudah sedikit membuka pintu untuk menerima," sambungnya.
"Tapi dengan adanya influx sekarang ke Eropa, jangankan menerima 5, 10 atau 15 dari Indonesia, mereka saja sudah kewalahan saat ini," pungkasnya.
(esn)