Tim Forensik Bom Diterjunkan ke Lokasi Jatuhnya Metrojet
Senin, 09 November 2015 - 19:43 WIB
Tim Forensik Bom Diterjunkan ke Lokasi Jatuhnya Metrojet
A
A
A
MOSKOW - Tim investigasi tragedi Metrojet dilaporkan akan segera menerjunkan tim forensik bom untuk mencari sisa-sisa bahan peledak di lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Ini dilakukan setelah semakin kuatnya kemungkinan pesawat penumpang Rusia tersebut jatuh karena bom.
Menurut seorang sumber yang memiliki koneksi dengan tim investigasi, tim forensik tersebut setidaknya akan membutuhkan waktu dua pekan untuk melakukan pemeriksaan. Namun, laporan awal pemeriksaan akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Hasil pertama dari tes forensik pada kemungkinan jejak bahan peledak di lokasi kecelakaan pesawat A321 bisa diumumkan segera, dengan laporan rinci yang akan dirilis dalam dua minggu," ucap sumber tersebut.
Sumber itu juga menjelaskan mengapa butuh waktu hingga dua minggu untuk melakukan pemeriksaan di wilayah tersebut. Sebab, menurutnya untuk mencari sisa-sisa bom itu adalah sesuatu hal yang sangat sulit.
"Dalam kasus yang paling sederhana saja, tim (forensik) setidaknya memerlukan tiga sampai tujuh hari untuk benar-benar mengeksplorasi objek," jelas sumber tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/11).
Menurut seorang sumber yang memiliki koneksi dengan tim investigasi, tim forensik tersebut setidaknya akan membutuhkan waktu dua pekan untuk melakukan pemeriksaan. Namun, laporan awal pemeriksaan akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Hasil pertama dari tes forensik pada kemungkinan jejak bahan peledak di lokasi kecelakaan pesawat A321 bisa diumumkan segera, dengan laporan rinci yang akan dirilis dalam dua minggu," ucap sumber tersebut.
Sumber itu juga menjelaskan mengapa butuh waktu hingga dua minggu untuk melakukan pemeriksaan di wilayah tersebut. Sebab, menurutnya untuk mencari sisa-sisa bom itu adalah sesuatu hal yang sangat sulit.
"Dalam kasus yang paling sederhana saja, tim (forensik) setidaknya memerlukan tiga sampai tujuh hari untuk benar-benar mengeksplorasi objek," jelas sumber tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/11).
(esn)
