Balas Dendam, ISIS Retas 54 Ribu Akun Twitter
A
A
A
LONDON - ISIS berhasil meretas puluhan ribu akun Twitter sebagai aksi balas dendam terhadap serangan pesawat drone yang menewaskan anggota mereka asal Inggris.
Lebih dari 54.000 akun Twitter termasuk password, disebar oleh kelompok ekstrimis ini pada pekan lalu.
ISIS mengajak para pengikutnya untuk menguasai akun-akun tersebut dan menggunakannya untuk menyebarkan propaganda ISIS. Alhasil, para pemilik akun yang diretas pun hanya bisa pasrah melihat akunya digunakan oleh ISIS untuk menyampaikan retorika mereka, seperti dikutip dari laman Express, Senin (9/11/2015).
Tidak cukup sampai di situ, kelompok yang menamakan dirinya Cyber Caliphate ini juga menyebarkan informasi pribadi, termasuk nomor ponsel dari petinggi CIA, FBI, dan badan keamanan AS, NSA. Cyber Caliphate didirikan oleh Junaid Hussain, anggota ISIS asal Inggris yang tewas akibat serangan drone beberapa waktu lalu.
Pasca kematian Hussain, aktifitas ISIS di dunia maya cenderung menurun. Namun pada hari Minggu kemarin mereka kembali aktif dan memposting pernyataan di akun Twitter.
"Kami kembali. Kami perlu bertahun-tahun untuk mempublikasikan apa yang kami miliki. Kami akan mengibarkan bendera kami di jantung Eropa," begitu bunyi pernyataan kelompok tersebut.
Lebih dari 54.000 akun Twitter termasuk password, disebar oleh kelompok ekstrimis ini pada pekan lalu.
ISIS mengajak para pengikutnya untuk menguasai akun-akun tersebut dan menggunakannya untuk menyebarkan propaganda ISIS. Alhasil, para pemilik akun yang diretas pun hanya bisa pasrah melihat akunya digunakan oleh ISIS untuk menyampaikan retorika mereka, seperti dikutip dari laman Express, Senin (9/11/2015).
Tidak cukup sampai di situ, kelompok yang menamakan dirinya Cyber Caliphate ini juga menyebarkan informasi pribadi, termasuk nomor ponsel dari petinggi CIA, FBI, dan badan keamanan AS, NSA. Cyber Caliphate didirikan oleh Junaid Hussain, anggota ISIS asal Inggris yang tewas akibat serangan drone beberapa waktu lalu.
Pasca kematian Hussain, aktifitas ISIS di dunia maya cenderung menurun. Namun pada hari Minggu kemarin mereka kembali aktif dan memposting pernyataan di akun Twitter.
"Kami kembali. Kami perlu bertahun-tahun untuk mempublikasikan apa yang kami miliki. Kami akan mengibarkan bendera kami di jantung Eropa," begitu bunyi pernyataan kelompok tersebut.
(ian)