Tokyo Terbitkan Sertifikat Pengakuan Pasangan Sesama Jenis
A
A
A
TOKYO - Dua kota di Tokyo mengeluarkan sertifikat pengakuan secara resmi untuk pasangan sesama jenis. Itu adalah pengakuan untuk pertama kalinya di Jepang bagi pasangan berjenis kelamin sama.
Komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) sejatinya telah ada tapi tidak terlihat layaknya komunitas masyarakat normal di Jepang.
Hiroko Masuhara dan Koyuki Higashi tiba di Balai Kota Distrik Shibuya untuk mengumpulkan sertifikat yang akan memungkinkan mereka untuk menyewa apartemen. Sertifikat itu juga memungkinkan mereka untuk saling mengunjungi ketika sakit dan berbagai manfaat lainnya untuk pasangan sesama jenis.
”Saya gembira bahwa kota tempat tinggal saya telah mengakui pasangan saya sebagai keluarga saya,” kata Masuhara sembari tersenyum, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/11/2015).
Shibuya dan Setagaya, dianggap dua wilayah terkaya dari Tokyo yang berani menerbitkan sertifikat itu. Tapi, sertifikat itu bukan pengakuan secara hukum layaknya legalitas pernikahan sipil pada umumnya.
“Saya berharap bahwa ini akan menjadi langkah maju, tidak hanya untuk Tokyo tapi untuk seluruh Jepang untuk menjadi tempat yang lebih nyaman untuk ditinggali, karena ada LGBT secara nasional," kata Higashi. Dia berharap suatu hari akan menikah secara sah dengan pasangan sesama jenisnya dan diakui negara.
Wali Kota Shibuya, Ken Hasebe, mengucapkan selamat pada pasangan itu. "Butuh waktu lama untuk sampai ke sini,” katanya mengacu perjuangan pasangan sesama jenis itu untuk memperoleh sertifikat.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sangat berhati-hati untuk merombak konstitusi yang memungkinkan legalisasi pernikahan sesama jenis. Terlebih tidak sedikit warga Jepang yang masih menentang pasangan sesama jenis karena tabu.
”Kemanusiaan akan memburuk dengan anak-anak lebih sedikit yang lahir, pasangan harus lawan jenis," kata Tetsuyuki Akiyoshi, seorang pria di Shibuya.
Komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) sejatinya telah ada tapi tidak terlihat layaknya komunitas masyarakat normal di Jepang.
Hiroko Masuhara dan Koyuki Higashi tiba di Balai Kota Distrik Shibuya untuk mengumpulkan sertifikat yang akan memungkinkan mereka untuk menyewa apartemen. Sertifikat itu juga memungkinkan mereka untuk saling mengunjungi ketika sakit dan berbagai manfaat lainnya untuk pasangan sesama jenis.
”Saya gembira bahwa kota tempat tinggal saya telah mengakui pasangan saya sebagai keluarga saya,” kata Masuhara sembari tersenyum, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/11/2015).
Shibuya dan Setagaya, dianggap dua wilayah terkaya dari Tokyo yang berani menerbitkan sertifikat itu. Tapi, sertifikat itu bukan pengakuan secara hukum layaknya legalitas pernikahan sipil pada umumnya.
“Saya berharap bahwa ini akan menjadi langkah maju, tidak hanya untuk Tokyo tapi untuk seluruh Jepang untuk menjadi tempat yang lebih nyaman untuk ditinggali, karena ada LGBT secara nasional," kata Higashi. Dia berharap suatu hari akan menikah secara sah dengan pasangan sesama jenisnya dan diakui negara.
Wali Kota Shibuya, Ken Hasebe, mengucapkan selamat pada pasangan itu. "Butuh waktu lama untuk sampai ke sini,” katanya mengacu perjuangan pasangan sesama jenis itu untuk memperoleh sertifikat.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sangat berhati-hati untuk merombak konstitusi yang memungkinkan legalisasi pernikahan sesama jenis. Terlebih tidak sedikit warga Jepang yang masih menentang pasangan sesama jenis karena tabu.
”Kemanusiaan akan memburuk dengan anak-anak lebih sedikit yang lahir, pasangan harus lawan jenis," kata Tetsuyuki Akiyoshi, seorang pria di Shibuya.
()