Taliban Rajam Wanita Afghanistan hingga Tewas karena Kawin Lari

Selasa, 03 November 2015 - 15:46 WIB
Taliban Rajam Wanita...
Taliban Rajam Wanita Afghanistan hingga Tewas karena Kawin Lari
A A A
FIROZKOH - Kelompok Taliban dan pemimpin agama lokal menjalankan hukuman rajam terhadap seroang wanita muda di Afghanistan setelah wanita itu kawin lari dengan pria yang dicintainya. Eksekusi terhadap wanita itu diungkap pejabat setempat di Afghanistan, Selasa (3/11/2015).

Eksekusi hukum rajam itu bahkan direkam dalam sebuah video. Dalam video itu, wanita bernama Rokhsahana dengan usia antara 19 hingga 21 tahun dimasukkan dalam sebuah lubang, sementara setiap laki-laki berjalan santai sambil melemparkan batu ke arah wanita itu.

Video berdurasi sekitar 30 detik itu yang dilansir sejumlah media Afghanistan juga berisi suara di mana Rokhsahana mengulangi bacaan syahadat. Pemerintah Afghanistan telah mengkonfirmasi keaslian rekaman video itu.

Menurut Gubernur Provinsi Ghor, Seema Joyenda, hukum rajam itu terjadi sekitar seminggu yang lalu di Ghalmeen, sebuah wilayah yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Ghor.

“Rokhsahana telah dirajam sampai meninggal oleh Taliban, pemimpin agama lokal dan panglima perang bersenjata yang tidak bertanggung jawab,” kata Joyenda, seperti dikutip AFP.

Joyenda, salah satu dari dua gubernur perempuan DI Afghanistan. Dia yang mengutip informasi dari pihak berwenang mengatakan, bahwa keluarga Rokhsahana berencana menikahkan wanita itu dengan seorang pria yang tidak disukainya. “Dan dia kawin lari dengan seorang pria seusianya,” ujarnya.

Dia mengutuk hukum rajam dan menyerukan pemerintah pusat di Kabul untuk mengambil tindakan untuk membersihkan wilayah itu dari kelompok-kelompok radikal. ”Ini adalah insiden pertama di daerah ini, tetapi tidak akan menjadi yang terakhir. Perempuan pada umumnya memiliki masalah di seluruh negeri, tetapi di Ghor khusunya, orang kawin lari dengan siapa belum pernah dirajam.”

Kepala Polisi Ghor, Mustafa Mohseni, mengatakan bahwa insiden itu terjadi di daerah yang dikuasai Taliban. Menurutnya, insiden itu baru pertama kali terjadi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0417 seconds (0.1#10.140)