Ini Dampak Konflik Laut China Selatan bagi AS
A
A
A
WASHINGTON - Konflik yang terjadi di kawasan Laut China Selatan, ternyata membawa dampak yang bisa dikatakan positif untuk Amerika Serikat (AS). Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahan AS, Ashton Carter.
Carter mengungkap, semenjak AS mulai terlibat dalam konflik di wilayah sengketa tersebut, beberapa negara di kawasan itu yang terlibat konflik dengan China mengajukan diri untuk menjalin kerjasama dengan AS. Tujuannya, ucap Carter, adalah agar AS mau membantu negara-negara itu menekan hegemoni China di Laut China Selatan.
"Perhatian terhadap sengketa di Laut Cina Selatan, peningkatakan perselisihan memiliki efek banyak negara di kawasan untuk ingin meningkatkan kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat," ujar Carter sebelum bertolak ke Korea Selatan (Korsel) untuk melakukan pembicaraan keamanan tingkat tinggi, seperti dilansir Reuters pada Minggu (1/11).
Terkait pertemuan di Korsel, Carter mengatakan, bahwa konflik Laut China Selatan akan menjadi salah satu bahasan utama. "Satu hal yang akan dibahas adalah peningkatan militer China di wilayah itu sejak tahun lalu," ucapnya.
AS sendiri kembali memutuskan terlibat dalam konflik di wilayah tersebut, dengan mengirimkan sebuah kapal perang untuk berpatroli di wilayah sengketa itu. Kebijakan AS ini langsung memancing amarah China.
Carter mengungkap, semenjak AS mulai terlibat dalam konflik di wilayah sengketa tersebut, beberapa negara di kawasan itu yang terlibat konflik dengan China mengajukan diri untuk menjalin kerjasama dengan AS. Tujuannya, ucap Carter, adalah agar AS mau membantu negara-negara itu menekan hegemoni China di Laut China Selatan.
"Perhatian terhadap sengketa di Laut Cina Selatan, peningkatakan perselisihan memiliki efek banyak negara di kawasan untuk ingin meningkatkan kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat," ujar Carter sebelum bertolak ke Korea Selatan (Korsel) untuk melakukan pembicaraan keamanan tingkat tinggi, seperti dilansir Reuters pada Minggu (1/11).
Terkait pertemuan di Korsel, Carter mengatakan, bahwa konflik Laut China Selatan akan menjadi salah satu bahasan utama. "Satu hal yang akan dibahas adalah peningkatan militer China di wilayah itu sejak tahun lalu," ucapnya.
AS sendiri kembali memutuskan terlibat dalam konflik di wilayah tersebut, dengan mengirimkan sebuah kapal perang untuk berpatroli di wilayah sengketa itu. Kebijakan AS ini langsung memancing amarah China.
(esn)