Mantan Pejabat CIA Duga ISIS Ekspor Minyak Ilegal via Turki

Jum'at, 30 Oktober 2015 - 09:58 WIB
Mantan Pejabat CIA Duga...
Mantan Pejabat CIA Duga ISIS Ekspor Minyak Ilegal via Turki
A A A
WASHINGTON - Mantan pejabat CIA, John Kiriakou, menduga ISIS mengekspor minyak ilegal melalui Turki dan difasilitasi pejabat wilayah yang korup. Praktik ilegal itu, kata dia, tak hanya menguntungkan ISIS tapi juga para pejabat di Turki yang korup.

Kiriakou yang merupakan mantan pejabat kontraterorisme CIA dan peneliti senior Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS mengungkap hal itu kepada Sputnik, yang dilansir Jumat (30/10/2015).

Data dari pihak Departemen Keuangan AS menyatakan bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah meraup sekitar USD40 juta dalam satu bulan dari penjualan minyak ilegal. Sedangkan dalam setahun, kelompok itu hampir meraup USD500 juta.

”Saya selalu menganggap seseorang di pihak perbatasan Turki menghasilkan uang yang cukup dari itu. Ada terlalu banyak kepentingan yang terlibat untuk menghentikannya,” kata Kiriakou. ”Mereka orang yang ‘gemuk’. Seseorang mendapatkan banyak uang dari itu,” katanya lagi.

Kiriakou mencatat bahwa saat ini ISIS menjalankan praktik perdagangan minyak ilegal yang mengikuti pola dasar seperti yang dijalani diktator Irak, Saddam Hussein, untuk menentang sanksi ekonomi internasional.

”(Menjual dan mengangkut minyak) ke Turki secara menyeluruh adalah cara Saddam Hussein selama bertahun-tahun untuk mengalahkan rezim penjatuh sanksi yang dikenakan pada dia,” ujarnya.

Turki adalah sekutu Amerika Serikat dan telah menjadi anggota dari NATO selama 60 tahun, tapi Kiriakou mengatakan pemerintah nasional di Ankara tidak bisa mencegah korupsi para pejabat lokal di daerah terpencil yang mungkin menjalankan prakik perdagangan minyak rahasia.

”Ini bukan (praktik) pemerintah Turki secara resmi. (Ini) mungkin elemen militer Turki yang korup dan pejabat di pemerintah daerah dan regional di barat daya Turki yang terlibat dalam hal ini,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0852 seconds (0.1#10.140)