Oposisi Suriah: Iran Seharusnya Tak Dilibatkan di Pertemuan Wina
A
A
A
DAMASKUS - Pemimpin partai oposisi Suriah, George Sabra mengatakan, Iran seharusnya tidak dilibatkan dalam pertemuan di Wina, untuk membahas penyelesaikan konflik di negaranya tersebut.
"Iran seharusnya tidak diperbolehkan untuk bergabung dalam pembicaraan mengenai resolusi konflik Suriah karena berlangsung di Wina," ujar Sabra, seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (29/10).
Sabra mengaku terkejut ketika mendapati kabar Iran terlibat dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, Iran tidak berbeda dengan Bashar al-Assad, karena Iran mendukung Assad yang membantai warga Suriah.
"Saya terkejut, karena Iran menempatkan posisi bermusuhan dengan rakyat Suriah, "menjajah" rakyat Suriah dan membunuh warga Suriah setiap hari melalui milisi mereka di tanah," sambungnya.
"Tapi, bagaimana bisa Iran ditempatkan pada peran dalam proses politik di perjanjian Jenewa, yang menjadi dasar bagi dunia internasional untuk menyelesaikan konflik Suriah? Jadi, bagaimana Iran dapat berperan dalam proses politik yang mereka tidak pernah akui?" tanya Sabra.
Sabra menyerukan kepada kekuatan internasional untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk mengundang Iran dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh sekutu Suriah lainnya, yakni Rusia.
"Iran seharusnya tidak diperbolehkan untuk bergabung dalam pembicaraan mengenai resolusi konflik Suriah karena berlangsung di Wina," ujar Sabra, seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (29/10).
Sabra mengaku terkejut ketika mendapati kabar Iran terlibat dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, Iran tidak berbeda dengan Bashar al-Assad, karena Iran mendukung Assad yang membantai warga Suriah.
"Saya terkejut, karena Iran menempatkan posisi bermusuhan dengan rakyat Suriah, "menjajah" rakyat Suriah dan membunuh warga Suriah setiap hari melalui milisi mereka di tanah," sambungnya.
"Tapi, bagaimana bisa Iran ditempatkan pada peran dalam proses politik di perjanjian Jenewa, yang menjadi dasar bagi dunia internasional untuk menyelesaikan konflik Suriah? Jadi, bagaimana Iran dapat berperan dalam proses politik yang mereka tidak pernah akui?" tanya Sabra.
Sabra menyerukan kepada kekuatan internasional untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk mengundang Iran dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh sekutu Suriah lainnya, yakni Rusia.
(esn)